Putri Candrawathi memberikan kesaksian tersebut dan tertuang dalam berita acara pemeriksaan (BAP) di Kepolisian Resor (Polres) Metro Jakarta Selatan.
Dikutip dari Kompas.com, keterangan itu disampaikan oleh psikolog Novita Tandry yang mendampingi Putri Candrawathi dan keempat anaknya dalam peristiwa tersebut.
“Yang saya dapat informasi bahwa Ibu Putri Candrawathi sudah memberikan BAP di Polres Jakarta Selatan. Kalau tidak salah beberapa hari yang lalu. (Sekitar) dua hari yang lalu,” tutur Novita Tandry, dilansir oleh KOMPAS TV, Kamis (14/7/2022).
Kata Novita, Putri Candrawathi telah menyampaikan pelecehan seksual yang dialami kepada penyidik Polres Metro Jakarta Selatan.
Kendati begitu, Novita mengatakan keterangan yang diungkapkan istri Kadiv Propam itu belum rinci.
“Pelecehan seksual yang dialami ini juga sudah dituangkan di dalam BAP di Polres Jakarta Selatan,” imbuh dia.
Baca: Profil Bharada E yang Tembak Brigadir J hingga Tewas: Pengawal Irjen Ferdy Sambo
Novita mengatakan Putri Candrawathi hingga kini masih membutuhkan pendampingan usai apa yang dialaminya pada Jumat (8/7/2022).
“Pendampingan, psikologis, (Ibu Putri) tidak boleh ditinggal tentunya, apalagi Ibu Putri juga ibu dari empat orang anak ya dan yang paling kecil itu masih berusia satu setengah tahun,” tutur Novita.
Tak hanya itu, ketiga anak lainnya juga masih muda, yakni berumur 15 tahun, 17 tahun, dan 21 tahun.
Semua anaknya masih duduk di bangku sekolah.
Baca: Ayah Brigadir J Sebut Anaknya Tak Mungkin Masuk Kamar jika Tak Dipanggil: Jangan Direkayasa
"Yang semuanya tentu merasakan apa yang dirasakan oleh ibunya. Pendampingan kepada empat orang anaknya ini juga sangat diperlukan,” katanya.
Seperti diketahui, terjadi insiden baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E di rumah Kadiv Propam.
Dalam peristiwa itu, Brigadir J tewas di tangan rekannya Bharada E.
Adu tembak antara keduanya diduga lantaran Brigadir J melakukan pelecehan seksual kepada istri Kadiv Propam.