Tudingan itu dikemukakan oleh Amerika Serikat (AS) berdasarkan data intelijen yang belum lama ini dibuka.
Rusia mengatakan tudingan pembelian itu tidak akan dibahas ketika Presiden Rusia Vladimir Putin melawat ke Iran pekan depan.
Dalam konferensi pers dengan wartawan pada hari Rabu, (13/7/2022), Juru Bicara Rusia Dmitry Peskov berujar Kremlin "tidak punya komentar atas tudingan ini".
Peskov justru mengomentasi kunjungan Presiden AS Joe Biden ke Timur Tengah.
Dia berharap "diplomasi minyak" yang dilakukan Biden tidak akan membuat Arab Saudi menentang Rusia.
Baca: AS Sebut Iran Bakal Kirimkan Ratusan Drone ke Rusia, Akan Digunakan di Ukraina
"Kami mengapresiasi upaya yang bisa kami lakukan dengan rekan kami (di dalam kerangka kesepakatan OPEC+), termasuk rekan-rekan terdepan, seperti Arab Saudi," kata Peskov dikutip dari CNN International.
"Kami sangat menilai tinggi kepentingan kami dan interaksi kami dengan Riyadh," kata dia.
"Pastinya kami berharap perkembangan hubungan Riyadh dengan negara-negara lainnya tidak membuatnya melawan kami."
Baca: Terbukti Ampuh di Ukraina, Drone Bayraktar TB2 Buatan Turki Laris Manis Dipesan
Biden akan bertemu dengan pemimpin Arab Saudi pekan ini untuk menguatkan hubungan keduanya.
Dia juga akan menggelar pertemuan bilateral dengan sejumlah pemimpin di Timur Tengah.
Sebelumnya, Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan Iran akan memasok ratusan drone ke Rusia.
"Informasi menunjukkan bahwa pemerintah Iran kini bersiap memberi Rusia hingga beberapa ratus (pesawat tak berawak), termasuk pesawat tak berawak yang bisa menyerang, dalam pengiriman," kata Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan, Senin (11/7/2022), dikutip dari CNN International.
"Lebih lanjut, informasi kami mengindikasikan bahwa Iran bersiap melatih pasukan Rusia untuk menggunakan pesawat tak berawak ini, dan sesi awal pelatihan bisa digelar pada bulan Juli."
"Tidak diketahui apakah Iran telah mengirimkan salah satu pesawat tak berawak ini ke Rusia."
Baca: AS Kirimkan Bantuan Drone Hantu ke Ukraina, Dirancang Khusus untuk Menyerang
Menurut Sullivan, pengiriman ini membuktikan bahwa serangan Rusia terhadap pasukan Ukraina dalam beberapa pekan ini telah menghabiskan alutsista Rusia.
Drone menjadi salah satu senjata terpenting dalam perang antara Ukraina dan Rusia.
Ukraina menggunakan drone Bayraktar buatan Turki untuk menghancurkan tank sistem pertahanan udara Rusia.
Sementara itu, Rusia menggunakan drone Orlan-10 buatan dalam negeri untuk keperluan pengintaian dan perang elektronik.
Namun, jumlah drone milik kedua belah pihak telah berkurang karena ditembak jatuh.
Baca berita lainnya tentang Rusia di sini