Zhibek Zholy ditahan dan diselidiki di Pelabuhan Karasu, tepi di Laut Hitam, karena dituding membawa barang curian.
Penahanan itu dilakukan oleh pihak bea cukai Turki setelah Ukraina mengklaim Zhibek Zholy membawa 7.000 ton gandum dari Berdiansk, pelabuhan Ukraina yang kini diduduki Rusia.
Menurut Ukraina, biji-bijian itu dibawa secara ilegal dari Ukraina oleh Rusia.
Pihak bea cukai mengatakan kapal itu untuk sementara waktu ditahan sembari menunggu penyelidikan selesai.
Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov mengonfirmasi bahwa kapal itu berbendera Rusia.
Namun, dia menyebut Rusia bakal memberikan klarifikasi pada hari Senin.
"Kapal itu memang berbendera Rusia. Namun, saya kira kapal itu milik Kazakhstan dan muatannya dibawa berdasarkan kontrak antara Estonia dan Turki," kata Lavrov dikutip dari The Guardian.
Baca: Pasukan Rusia Dituding Curi Ratusan Ribu Ton Gandum di Ukraina
Kiev menuduh Rusia telah mencuri gandum dari wilayah Ukraina yang diduduki pasukan Rusia.
Gandum tersebut diduga bakal dijual di pasar internasional.
Sebelumnya, pada tanggal 30 Juni lalu, kantor jaksa umum Ukraina telah menyurati Kementerian Kehakiman Turki.
Dalam surat itu disebutkan bahwa Zhibek Zholy mengekspor gandum Ukraina secara ilegal dan sedang menuju ke Karasu.
Turki diminta menginvestigasi kapal itu dan membawa sampel gandum untuk penyelidikan forensik.
Baca: Rusia Dituding Mengebom Gudang Gandum di Ukraina, Memperparah Krisis Pangan Dunia
Duta Besar Ukraina untuk Turki, Vasyl Bodnar, berharap gandum tersebut bisa diambil alih.
"Kita bekerja sama sepenuhnya. Kapal ini kini berada di pintu masuk pelabuhan. Kapal ini telah ditahan oleh pihak bea cukai Turki," kata Bodnar.
Namun, penyelidikan untuk mengetahui asal-usul gandum tersebut diperkirakan bakal menjadi pekerjaan yang sulit.
Pihak Rusia di wilayah yang didudukinya juga bisa mengklaim bahwa mereka bekerja sama dengan petani setempat untuk menjual gandum ke pasar global.
Baca: Pasukan Rusia Dituding Curi Ratusan Ribu Ton Gandum di Ukraina
Sebagai contoh, pemerintahan yang dibuat oleh Rusia di Zaporizhzhia di Ukraina telah mengumumkan adanya kesepakatan menjual gandum ke Irak, Iran, dan Arab Saudi.
Selain itu, kantor berita Rusia TASS melaporkan para pedagang Rusia dan perusahaan Rusia membeli hasil pertanian dari Zaporizhzhia.
"Harganya tidak buruk untuk saat ini," kata Yevgeny Balitsky, kepala pemerintahan di Zaporizhzhia kepada TASS.
"Setiap petani bisa mendapat sekitar $200 per ton gandum, itu besar, karena biaya biaya produksinya sekitar $120," kata dia.
Baca: Curi Alat Pertanian Senilai Jutaan Dolar di Ukraina, Tentara Rusia Malah Kena Prank
Baca berita lainnya tentang Ukraina di sini