Rusia Sudah Kuasai Provinsi Luhansk, Putin Minta Pasukannya Beristirahat

Editor: Febri Ady Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Rusia Vladimir Putin (tengah) di Lapangan Merah, Moskwa, 9 Mei 2022. Setelah Provinsi Luhansk dikuasai pasukan Rusia, (4/7/2022), Putin meminta pasukannya beristirahat.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin mengklaim pasukannya telah berhasil merebut seluruh Provinsi Luhansk di Ukraina, Senin (4/7/2022).

Putin kemudian meminta pasukan Rusia beristirahat dulu sebelum lanjut menggempur wilayah Donbas.

Menurut Putin, istirahat bisa meningkatkan kemampuan tempur pasukan Rusia.

"Satuan militer yang ambil bagian dalam perang dan medapat kesuksesan serta kemenangan harus beristirahat, meningkatkan kemampuan tempur mereka," kata Putin kepada TV Rusia, dikutip dari USA Today.

Lysychansk direbut

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan pasukan Rusia telah menguasai Lysychansk, kota besar terakhir di Luhansk.

Karena telah Lysychansk jatuh ke tangan Rusia, seluruh Provinsi Luhansk kini dikuasai Rusia.

Baca: Rusia Nyatakan Sudah Kuasai Lysychansk, Kota Besar Terakhir di Luhansk

"Karena Pasukan Jenderal Sergei Shoigu telah melapor [kepada Putin] bahwa, setelah keberhasilan operasi militer, angkatan bersenjata Rusia bersama dengan satuan dari milisi Republik Rakyat Luhansk, mendapatkan kendali penuh atas Kota Lysychansk," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters.

Sebelumnya, kementerian itu mengatakan pasukan Rusia telah merebut desa-desa di sekitar Lysychansk dan mengepung kota itu.

Menurut kementerian itu, Luhansk telah berhasil "dibebaskan" dari Ukraina.

Tanggapan Ukraina

Staf Jenderal Ukraina di Luhansk mengatakan pasukannya memang telah mundur dari Lysychansk.

Namun, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan pertempuran di kota itu belum usai.

Zelenskiy mengakui pasukannya telah mundur dari Lysychansk.

Kendati demikian, dia bersumpah akan merebut kembali kota tersebut dengan bantuan senjata dari Barat.

Baca: Rusia Nyatakan Sudah Kuasai Lysychansk, Kota Besar Terakhir di Luhansk

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menghadiri konferensi pers dengan Perdana Menteri Inggris di Kyiv, 1 Februari 2022 (PETER NICHOLLS / POOL / AFP)

"Jika para komandan tentara kami menarik mundur pasukan dari titik tertentu di front pertempuran, tempat musuh memiliki keunggulan terbesar dalam alutsista, dan ini juga berlaku di Lysychansk, itu hanya berarti satu hal," kata Zelenskiy melalui pesan video.

"Bahwa kami akan kembali, sebagai hasil dari taktik kami, hasil dari meningkatnya pasokan senjata modern."

Lysychansk mulai diserang habis-habisan oleh Rusia setelah Kota Sievierodonets jatuh ke tangan Rusia.

Zelenskiy mengatakan Ukraina akan menyerang balik dengan senjata berdaya jangkau jauh, seperti peluncur roket HIMARS kiriman Amerika Serikat (AS).

"Fakta bahwa kami melindungi nyawa tentara kami, warga kami, memiliki peran penting. Kami akan membangun kembali tembok-tembok, kami akan merebut kembali wilayah itu, dan yang paling penting warga harus dilindungi," kata dia menjelaskan.

Baca: Putin Bantah Pasukan Rusia Serang Mal di Ukraina dengan Rudal

Sejak gagal merebut ibu kota Ukraina, Kiev, Rusia memusatkan operasi militernya di wilayah Donbas.

Wilayah ini terdiri atas dua provinsi, yakni Luhansk dan Donetsk.

(Tribunnewswiki)

Baca berita lainnya tentang Ukraina di sini



Editor: Febri Ady Prasetyo

Berita Populer