Informasi Awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Jamur gigi berjanggut atau dikenal juga dengan sebutan jamur surai singa, merupakan salah satu jenis jamur obat yang dapat dimakan.
Memiliki nama latin Hericium erinaceus, jamur ini biasanya ditemukan tumbuh seperti pada parasit dari pohon yang hidup, pohon yang baru ditebang atau pohon yang tergores.
Jamur gigi berjanggut dapat ditemukan di Amerika Utara, Asia dan Eropa. (1)
Jamur sura singa (lion's mane mushroom) ini berwarna putih. Seperti namanya, jamur ini memiliki bentuk menyerupai surai singa.
Jamur dengan nama lain yamabushitake ini, telah lama digunakan sebagai pengobatan tradisional, termasuk di negara-negara Asia seperti China, Korea, India dan Jepang. (2)
Baca: Jamur Gigi Berdarah (Hydnellum peckii)
Dapat Dimakan
Jamur surai singa yang memiliki beberapa nama termasuk hou tou gu ini, dapat dinikmati sebagai olahan masakan.
Meski begitu, sebagian orang menganggap rasa dari jamur ini tidak enak. (1)
Selain dapat dimakan secara langsung, manfaat jamur surai singa juga dapat dinikmati dengan cara dimasak, dikeringkan dan diolah menjadi seduhan teh. (2)
Baca: Indigo Milk Cap (Lactarius indigo)
Manfaat
Menurut studi 2013, jamr surai singa mengandung zat hericenone dan erinacine. Zat-zat spesial ini dapat merangsang pertumbuhan sel-sel otak. Dalam studi terhadap tikur, ditemukan ahwa jamur ini juga dapat mencegah dari penyakit Alzheimer.
Jamur yamabushitake ini juga memiliki khasiat anti-peradangan, sehingga mampu mengurangi gejala cemas berlebih dan depresi.
Hal itu didukung dengan adanya ekstrak jamur surai sunga yang membantu regenerasi sel-sel otak serta mengoptimalkan fungsi hippocampus, bagian otak yang berperan dalam memproses emosi dan daya ingat.
Meski studi dilakukan terhadap tikus, namun masih sedikit sekali penelitian serupa terhadap manusia.
Selain itu, sebuah studi terbatas terhadap perempuan yang telah menopause menemukan bahwa konsumsi kue yang mengandung jamur surai singa setiap hari selama sebulan dapat mengurangi rasa cemas berlebih dan mudah tersinggung.
Jamur surai singa dapat mempercepat proses pemulihan pada cedera otak atau sumsum tulang belakang, yang dapat menurunkan fungsi mental atau kelumpuhan. Jamur ini bekerja dengan memberi stimulasi pertumbuhan dan perbaikan sel-sel saraf.
Bahkan, fakta menunjukkan bahwa ekstrak jamur ini dapat mempersingkat waktu pemulihan sampai 23 hingga 41 persen. Jamur ini pun berkhasiat mengurangi parahnya kerusakan otak setelah stroke.
Jamur surangi singa bermanfaat untuk mencegah terbentuknya tukak lambung dengan cara mencegah pertumbuhan H. pylori, bakteri penyebab penyakit di saluran pencernaan. Jamur ini juga melindungi dinding lambung dari kerusakan.
Akan tetapi, saat dicoba pada pasien penyakit Crohn, manfaatnya tidak jauh lebih baik ketimbang penanganan medis.
Ekstrak jamur surai singa dapat mengoptimalkan metabolisme lemak dan menurunkan level trigliserida.
Berdasarkan studi, diketahui bahwa level trigliserida pada tikus laboratorium menurun 27 persen setelah mengonsumsi ekstrak jamur selama 28 hari.
Untuk berat badan, penambahan berkurang sampai 42 persen selama 28 hari pula. Temuan ini menarik karena obesitas dan tingginya trigliserida adalah faktor risiko terjadinya penyakit jantung.
Jamur surai singa bermanfaat untuk mengendalikan gejala diabetes yakni dengan mengendalikan kadar gula darah. Jamur bekerja dengan menghambat aktivitas enzim alphaglucosidase yang berperan dalam mencerna karbohidrat di usus halus.
Selain itu, saat diujikan terhadap tikus, konsumsi ekstrak selama 6 minggu menunjukkan rasa nyeri berkurang drastis, bahkan meningkatkan kadar antioksidan.
Jamur ini juga berpotensi untuk membunuh sel kanker lebih cepat, dengan demonstrasi pada sel kanker hati, kanker usus, dan kanker sel-sel darah. Namun perlu studi lebih lanjut untuk memperkuat hipotesis ini.
Jamur surai singa mengadung aktivitas antioksidan tertinggi keempat dalam daftar 14 spesies jamur berbeda yang diuji.
Hal ini berarti jamur tersebut dapat mengurangi dampak dari penyakit peradangan kronis, penyakit jantung, kanker dan gangguan imun. (2)
Baca: Octopus Stinkhorn (Jari Hantu)