Ancaman Baru Korea Utara di tengah Gelombang Covid-19, Epidemi Usus, 800 Keluarga Terinfeksi

Penulis: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(ILUSTRASI) Gambar file tak bertanggal ini dirilis dari Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara pada 23 Juni 2019 menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un membaca surat pribadi dari Presiden AS Donald Trump di lokasi yang tidak diketahui. Kim Jong Un mengatakan hubungannya dengan Donald Trump seperti film fantasi, menurut penerbit buku baru tentang presiden AS yang akan mengungkap 25 surat pribadi yang dipertukarkan antara kedua pemimpin.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan pejabat senior menyiapkan bantuan untuk 800 keluarga yang menderita epidemi usus tak dikenal, berdasarkan laporan media pemerintah, pada Jumat (17/6/2022).

Hal ini terjadi saat negara itu juga tengah memerangi wabah Covid-19 pertamanya.

Korea Utara mengungkapkan bahwa mereka menghadapi "epidemi enterik akut" di atas wabah Covid-19 selama beberapa minggu.

Penyakit tersebut mengacu pada saluran pencernaan.

"Para pejabat ... menyiapkan obat-obatan, bahan makanan dan kebutuhan sehari-hari yang diperlukan untuk pengobatan epidemi dan kehidupan yang stabil untuk memberikan bantuan kepada orang-orang di Kota Haeju dan Kabupaten Kangryong (Provinsi Hwanghae Selatan)," kata Kantor Berita Pusat Korea.

Gambar ini diambil pada 8 Februari 2021 dan dirilis dari Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara pada 9 Februari menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri hari pertama rapat paripurna ke-2 Komite Sentral ke-8 Partai Pekerja dari Korea (WPK) di Korea Utara. (STR / KCNA VIA KNS / AFP)

Kim Jong Un meminta para pejabat untuk memenuhi tugas mereka dalam pekerjaan meringankan kemalangan dan penderitaan rakyat sesegera mungkin.

Pada Kamis (16/6/2022), seorang pejabat di Kementerian Unifikasi Korea Selatan mengatakan Seoul sedang memantau wabah tersebut, yang diduga kolera atau tifus.

Baca: Enggan Terima Bantuan Vaksin, Korea Utara Imbau Warga Kumur Air Garam untuk Atasi Covid-19

Baca: Kasus Covid-19 di Korea Utara Meroket, Ahli Sebut Sistem Perawatan Kesehatan Korut Terburuk di Dunia

Wabah tersebut menimbulkan kekhawatiran dapat menambah kekurangan pangan kronis di tengah gelombang Covid-19.

Korea Utara melaporkan jumlah pasien dengan gejala demam, bukan kasus Covid-19 yang dikonfirmasi, yang berpotensi karena kurangnya kemampuan pengujian.

Dilaporkan ada 23.160 lebih banyak orang dengan gejala demam, sehingga jumlah total orang bergejala sejak akhir April menjadi di atas 4,58 juta.

Korban tewas terkait wabah ini mencapai 73 orang.

Korea Utara mengatakan lebih dari 99 persen pasien demam dinyatakan pulih dan gelombang Covid-19 telah menunjukkan tanda-tanda reda.

Namun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meragukan klaim Pyongyang awal bulan ini, dengan meyakini situasinya semakin buruk.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/PUTRADI PAMUNGKAS)



Penulis: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer