Informasi Awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Situs Candi Jiwa merupakan salah satu situs sejarah yang ada di Karawang.
Wisata sejarah ini berlokasi di percandian Batujaya, tepatnya di Kecamatan Batujaya dan juga kecamatan Pakisjaya, Karawang, Jawa Barat.
Tempat ini dahulu dianggap sebagai kompleks percandian Budha, yang menawarkan pemandangan situs sejarah. (1)
Situs Candi Jiwa adalah sebuah gundukan tanah seperti bukit kecil atau oleh penduduk setempat disebut unur.
Memiliki bentuk lonjong, dengan ketinggian 2 m dari permukaan tanah sawah dan sebagian lagi terkubur 2 meter dibawah ppermukaan sawah di sekitarnya dan luas kurang lebih 500 m2.
Wisata sejarah ini buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 18.00 WIB. (2)
Baca: Danau Cipule
Tentang Situs Candi Jiwa
Candi Jiwa yang juga dikenal sebagai Unur Jiwa, berada di tengah areal persawahan berupa gundukan tanah yang berbentuk oval setinggi 4 meter dari permukaan tanah.
Bangunan yang berukuran 19 x 19 meter dengan tinggi 4,7 meter ini tidak memiliki tangga masuk.
Pada bagian permukaan atas, terdapat susunan bata yang melingkar dengan garis tengah sekitar 6 meter yang diduga merupakan susunan dari bentuk stupa.
Nama Candi Jiwa sendiri diberikan penduduk setempat karena setiap kali mereka menambatkan kambing gembalaannya di atas reruntuhan candi tersebut, ternak tersebut mati.
Candi yang ditemukan di situs ini seperti candi Jiwa, struktur bagian atasnya menunjukkan bentuk seperti bunga padma (bunga teratai).
Pada bagian tengahnya terdapat denah struktur melingkar yang diperkirakan adalah bekas stupa atau lapik patung Buddha.
Pada candi ini tidak ditemukan tangga, sehingga wujudnya mirip dengan stupa atau arca Buddha di atas bunga teratai yang sedang berbunga mekar dan terapung di atas air.
Bentuk seperti ini termasuk unik dan belum pernah ditemukan di Indonesia.
Ketika umat Budha melakukan ritual ditempat ini mereka mengitari candi jiwa seturut dengan perputaran arah jarum jam.
Bangunan Candi Jiwa tidak terbuat dari batu, namun dari lempengan-lempengan batu bata.
Pada masa lampau, masyarakat membuat batu bata dengan menggunakan kayu sebagai media bakarnya, itulah yang membedakan batu bata pada masa lampau yang lebih terlihat gosong dibandingkan dengan batu batu masa sekarang yang dibakar menggunakan oven, walaupun suhu bakaran kedua-duanya berkisar 45 derajat celcius.
Keunikan lainnya yakni ada pada batu bata di daerah batujaya yang berukuran sangat besar dibandingkan dengan ukuran batu bata di daerah Jakarta dan sekitarnya. (3)
Baca: Candi Gana
Dipugar
Candi Jiwa mulai dipugar pada tahun 1996 sampai 2001 oleh Direktorat Perlindungan dan Pembinaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala, Departemen Pendidikan Nasional (sekarang menjadi Direktorat Peninggalan Purbakala, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata), melalui Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala (sekarang Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala) BP3 Serang.
Candi Jiwa terletak pada kedalaman 2 meter dibawah permukaan sawah, menilik dari bentuknya candi ini relatif lebih mendekati sempurna dari pada candi yang lain di sekitarnya.
Mulai dari penampang alas candi terdapat semacam selasar atau jalan selebar 1,5 meter yang mengelilingi candi, juga terdapat batu yang disusun rapi, menyerupai taman.
Candi ini tidak memiliki anak tangga karena memang candi ini dibuat bukan untuk upacara di atasnya melainkan dibersembahyang di sekeliling candi.
Jalan menuju candi sudah di beton dari perkampungan menuju posisi candi
Badan candi sempurna hingga tampak atas candi, yang berbentuk bunga padma atau bunga teratai, diduga diatas candi ini terdapat patung budha yang apabiladilihat dari bangunan candi berukuran 19 X 19 meter, maka patung Budhaa di atasnya seharusnya mempunyai tinggi lebih dari 4 meter. (2)
Baca: Candi Lumbung