Masih Ingin Lakukan Pembicaraan, AS Minta Kedutaannya di Rusia Tidak Ditutup

Editor: Febri Ady Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Duta Besar AS untuk Rusia, John Sullivan, setelah menghadiri sidang tertutup di depan Senat Komite Hubungan Internasional, Gedung Capitol, 24 Mei 2021.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Rusia, John J. Sullivan, meminta Rusia tidak menutup kedutaan AS di Moskwa.

Menurut Sullivan, meskipun hubungan AS dengan Rusia kini memanas akibat konflik di Ukraina, kedua negara itu masih harus terus melakukan pembicaraan.

Kepada kantor berita Rusia, TASS, dia mengatakan AS dan Rusia tidak bisa begitu saja memutuskan hubungan diplomasi.

"Kita harus mempertahankan kemampuan berdiplomasi satu sama lain," kata Sullivan dalam sebuah wawancara, dikutip dari Reuters, (7/6/2022).

Dia juga menolak penyingkiran karya-karya sastrawan Rusia Leo Tolstoy dari rak-rak buku di Barat.

Terlepas dari adanya krisis, skandal spionase, dan kebijakan berbahaya yang muncul pada era Perang Dingin, hubungan diplomasi antara AS dan Rusia tidak pernah putus sejak tahun 1933.

Namun, hubungan diplomasi kedua negara itu kembali terancam dengan adanya invasi Rusia ke Ukraina.

Presiden Rusia Vladimir Putin menganggap invasi tersebut sebagai sebuah titik balik dalam sejarah Rusia.

Invasi atau yang disebutnya sebagai "operasi militer khusus" di Ukraina ini adalah sebuah pemberontakan melawan hegemoni AS.

Menurutnya, hegemoni AS telah mempermalukan Rusia sejak keruntuhan Uni Soviet tahun 1991 silam.

Baca: Para Pemimpin Dunia Desak Aset Rusia Disita & Digunakan untuk Bantu Ukraina

Baca: Ukraina Minta Bantuan Roket Canggih kepada AS, Rusia: Ini Provokasi Langsung

Presiden Rusia Vladimir Putin saat konferensi pers bersama Perdana Menteri Hungaria di Kremlin, 1 Februari 2022. (YURI KOCHETKOV / POOL / AFP)

Rusia mengatakan kini "hubungan mesra" yang terjalin antara Rusia dan Barat pada era pasca-Soviet telah usai.

Sebagai gantinya, Rusia menyebut akan berbalik dan mengarahkan hubungannya ke dunia timur.

Sementara itu, Ukraina dan sekutu Baratnya menganggap Rusia tengah melakukan kejahatan perang di Ukraina dan invasi yang tidak bisa dibenarkan.

Menurut media Barat, invasi tersebut telah menewaskan ribuan orang dan menelantarkan lebih dari 10 juta orang.

Baca: Turuti Permintaan Ukraina, AS Kirim Roket Jarak Jauh untuk Melawan Rusia

Baca: Uni Eropa Sepakat Melarang Impor Minyak dari Rusia, Belum Berlaku Sepenuhnya

Sullivan mengatakan Rusia bisa saja nekat menutup kedutaan AS di Moskwa.

"Mereka bisa, ada kemungkinan, meskipun saya pikir itu akan menjadi kesalahan besar."

"Kita tidak bisa begitu saja memutus hubungan diplomasi dan berhenti berbicara satu sama lain."

Kementerian Luar Negeri Rusia telah meminta para kepala biro media AS di Moskwa untuk membahas "konsekuensi yang muncul akibat tindakan AS yang tidak bersahabat".

Dalam sejarahnya, hubungan diplomatik antara AS dan Rusia mulai terjalin ketika Tsarina Catehrina menolak mendukung Inggris saat Amerika menyatakan kemerdekaannya.

Namun, hubungan keduanya sempat terputus ketika Presiden AS Woodrow Wilson menolak mengakui pemerintahan revolusioner Vladimir Lenin setelah Revolusi Boshevik 1917.

Kedutaan AS ditutup pada tahun 1919, tetapi dibuka lagi tahun 1933. Hingga kini hubungan diplomasi kedua negara itu belum pernah putus.

(Tribunnewswiki)

Baca berita lainnya tentang konflik Ukraina-Rusia di sini



Editor: Febri Ady Prasetyo

Berita Populer