Dalam pidato yang disiarkan di televisi, Biden meminta parlemen AS segera bertindak untuk mengurangi kasus penembakan, (2/6/2022).
"Waktunya bertindak. Untuk anak-anak yang meninggalkan kita. Demi anak-anak yang bisa kita selamatkan. Demi negara yang kita cintai. Mari lakukan yang diperlukan. Waktunya bertindak," kata Biden dikutip dari Al Jazeera.
Pernyataan itu muncul beberapa hari setelah terjadinya kasus penembakan di Sekolah Dasar Robb di Texas yang menewaskan 19 siswa.
Biden mengatakan sudah ada banyak tempat di AS yang menjadi "ladang pembantaian".
Dia pun mendorong para politikus Partai Republik di Senat untuk kembali kepada RUU yang akan membuat AS lebih aman.
Menurutnya pembatasan senjata api merupakan hal yang masuk akal.
Baca: Penembakan di SD Texas, Donald Trump Ingin Guru Dipersenjatai untuk Berjaga-jaga
Baca: Pecahkan Rekor, Sudah Ada 137 Kasus Penembakan di Sekolah AS per Mei 2022
Biden mengusulkan beberapa RUU, termasuk kebijakan pelarangan senapan serbu yang dihentikan pada tahun 2004 ketika Partai Republik berkuasa.
Menurut Jason Nichols, pakar politik di Universitas Maryland, Partai Republik kemungkinan tidak akan menyetujui usulan pelarangan senapan serbu.
"Yang paling penting ialah kehidupan dan jika kita tidak melakukan sesuatu yang kita bisa untuk melindungi nyawa, saya pikir rakyat Amerika akan berpaling dari politikus mereka, terutama politikus Partai Republik yang tiap tahun menghalangi ini," kata Biden.
Biden berharap Partai Republik dapat mendukung tindakan pembatasan senjata api.
Usulan lainnya termasuk pembatasan magasin berkapasitas tinggi, aturan tentang penyimpanan senjata api, pengecekan latar belakang, dan penghilangan hukum perlindungan bagi pabrikan senjata api.
Sementara itu, Asosiasi Senapan Api Nasional AS (NRA) mengatakan pernyataan Biden bukanlah solusi nyata atas banyaknya kasus penembakan.
NRA menyebut usulan Biden tersebut tidak akan bisa mengatasi warga negara yang memiliki perilaku berbahaya.
"Semua usulan yang berulang kali disampai Presiden hanya akan melanggar hak warga negara yang patuh dan tidak pernah, tidak pernah, melakukan kejahatan," kata NRA.
"Ini bukan solusi nyata, itu bukan kepemimpinan sejati, dan itu bukan yang dibutuhkan oleh Amerika."
Baca: Pelaku Penembakan di SD Texas Kirim Pesan Peringatan di Facebook sebelum Beraksi
Baca: Kasus Penembakan di Gereja California Diduga Dipicu oleh Konflik Tiongkok vs. Taiwan
Baca berita lainnya tentang kasus penembakan di sini