Larangan ekspor itu diberlakukan mulai bulan Juni 2022 untuk mengatasi kelangkaan daging ayam di Malaysia.
Malang bagi Singapura, kebijakan itu berdampak cukup besar bagi dunia kuliner di Negeri Singa itu.
Pasalnya, Singapura sangat bergantung pada Malaysia untuk memenuhi kebutuhan daging ayam.
Singapura memerlukan banyak daging ayam karena nasi ayam menjadi makanan nasional Singapura.
Menurut pakar kuliner Singapura, masalah kelangkaan daging ayam segar tidak bisa diatasi hanya dengan menggantinya dengan daging ayam beku.
Dilansir dari CNN Internasional, pada situasi normal, diperkirakan ada sekitar 3,6 juta ayam hidup yang diekspor ke Singapura tiap bulan.
Pemerintah Singapura menjamin bahwa masih ada cukup ayam di Singapura untuk memenuhi kebutuhan warganya.
Kendati demikian, para pedagang ayam mengatakan harga ayam akan segera melonjak.
Baca: Nasi Ayam Hainan
Baca: Kemendagri Singapura Tolak UAS Masuk, Dianggap Sosok Penyebar Ajaran Ekstremis
Saat ini pedagang ayam masih bisa mendapatkan ayam dengan harga $3 per ekor.
Dalam waktu singkat, harga ayam diperkirakan bakal naik hingga menembus $5 per ekor.
"Para pemasok [ayam] berkata kepada kami untuk bersiap-siap karena harga akan naik," kata Jalehar, seorang pedagang ayam, dikutip dari CNN Internasional.
"Harga satu ayam kini mungkin naik lebih dari satu dolar, tetapi dari mana saya bisa mendapat uang tambahan yang diperlukan untuk membeli 100 ayam untuk dijual? Apakah pelanggan saya juga bisa menerima kenaikan harga itu?"
Di Malaysia, naiknya harga pakan ayam telah membuat harga ayam melonjak dalam beberapa bulan terakhir.
Hal ini menyebabkan para pedagang ayam di Malaysia mengurangi jumlah ayam yang dijual.
Pada pedagang ayam di Singapura mengatakan para pelanggan mereka mencoba membeli banyak ayam sebelum krisis terjadi.
Namun, pedagang ayam tidak bisa menjual banyak ayam karena stok mereka kini menipis.
Baca: Singapura Resmi Luncurkan Vaccinated Travel Lane dengan Indonesia, Bisa Liburan Lagi di Negeri Singa
Baca: Kegiatan Wisata yang Bikin Puas di Geylang Singapura
Pedagang ayam bernama An Ho dan anaknya, Thomas, turut merasakan dampak kelangkaan ayam.
"Bisnis penjualan ayam telah jatuh selama berbulan-bulan sehingga ini bukanlah hal baru bagi kami," kata Ho.
Ho mengatakan stok ayamnya habis, bahkan jenis ayam yang kurang populer pun sudah terjual semuanya.