Orang yang mengalami anuptaphobia akan merasakan kecemasan serta kepanikan saat memikirkan masalah asmara, pernikahan, dan masa depan semisal tidak memiliki pasangan.
Dikutip dari Kompas.com, anuptaphobia dapat muncul jika seseorang pernah merasakan peristiwa traumatis, perceraian orang tua, bahkan kematian anggota keluarga.
Tetapi banyak orang yang belum memiliki pasangan menganggap ketakutannya sebagai buru-buru nikah semata, padahal mereka mengalami anuptaphobia.
Agar lebih mengetahui fobia tersebut, kenali tanda-tanda anuptaphobia berikut ini.
Baca: Agorafobia (Agoraphobia)
Dalam hal memilih pasangan, mayoritas orang akan melihat bibit, bobot, dan bebetnya.
Sayangnya orang-orang yang mengalami anuptaphobia tidak melakukan hal tersebut.
Sehingga, mereka tidak bijak dalam memilih pasangan.
Mereka akan menganggap teman atau keluarganya yang tidak setuju dengan pasangannya, tidak ingin melihatnya bahagia.
Orang-orang yang mengalami anuptaphobia cenderung tidak betah menjomblo.
Mereka berusaha mencari pasangan lagi, meski baru saja putus.
Sehingga, penderita anuptaphobia terkesan terburu-buru mencari gebetan untuk dijadikan pasangannya.
Hubungan toxic atau beracun akan membuat orang yang menjalaninya merasa tidak betah.
Sehingga, kedua belah pihak di dalam hubungan toxic tersebut akan memilih untuk berpisah.
Namun, orang yang mengalami anuptaphobia akan terus bertahan meski berada dalam hubungan toxic.
Mereka tetap bertahan dalam hubungan tidak sehat itu daripada harus berakhir menjomblo.
Baca: Overthinking
Si anuptaphobia jika menjalani sebuah hubungan, dapat kehilangan rasa kepercayaan dirinya.
Hal itu dapat terjadi karena mereka cenderung meniru orang-orang yang sudah dikencani sebelumnya.
Alhasil, mereka tidak sadar melakukan beberapa hal yang tidak disukai hanya untuk menyenangkan diri sendiri.
Orang-orang yang mengalami anuptaphobia dapat bersikap kurang baik saat kencan pertama, seperti kebanyakan berbicara, terlalu kepo, atau tidak menghiraukan batasan fisik gebetan.
Perilaku buruk tersebut sebenarnya tidak selalu menunjukkan mereka adalah sosok yang buruk.
Tetapi, si anuptaphobia mengabaikan pembicaraan lawan ngobrolnya lantaran ingin segera jadian.
Penderita anuptaphobia tidak begitu saja melupakan mantannya kendati sudah putus.
Lantaran fobia tersebut, mereka menjadikan mantan sebagai "cadangan" jika sewaktu-waktu hubungan barunya kandas dan menjomblo.
Baca lengkap soal Covid-19 di sini