Informasi Awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Menurut legenda, Ken Arok adalah raja pertama sekaligus pendiri Kerajaan Singasari.
Ken Arok lahir di Jawa Timur pada tahun 1182.
Ia adalah anak hasil hubungan gelap antara seorang wanita bernama Ken Endog dari Desa Panawijen dan Batara Brahma.
Tak lama setelah dilahirkan, Ken Arok dibuang ibunya di sebuah pekuburan.
Ia lalu ditemukan dan dibawa pulang oleh seorang pencuri ulung.
Dari ayah angkatnya ini, Ken Arok belajar tentang segala siasat, taktik perjudian, pencurian, dan perampokkan.
Setelah dewasa, ia dikenal sebagai perampok yang sangat ditakuti di wilayah Tumapel.
Suatu saat, Ken Arok berkenalan dengan seorang brahmana yang bernama Lohgawe yang menasehati agar meninggalkan dunia hitam.
Dengan dorongan Lohgawe, Ken Arok berhenti menjadi perampok dan menjadi prajurit Tumapel.
Ken Arok sendiri wafat pada tahun 1247 atau 1227. (1)
Baca: Puan Maharani Nakshatra Kusyala
Daya Tarik Ken Dedes
Ken Dedes adalah putri Empu Purwa dari Panawijen.
Ia diperistri oleh Tunggul Ametung, akuwu Tumapel.
Dari pernikahannya itu lahir seorang putra bernama Anusapati.
Suatu hari Ken Dedes pulang ke Panawijen untuk menjenguk ayahnya.
Saat, Ken Dedes turun dari kereta kerajaan, angin bertiup kencang dan menyingkap bagian bawah kainnya.
Ken Arok yang bertugas mengawal kereta Ken Dedes sempat melihat sekilas betis istri Tunggul Ametung tersebut.
Di mata Ken Arok, betis Ken Dedes memancarkan sinar menyilaukan.
Peristiwa itu tidak dapat hilang dari ingatan Ken Arok.
Lalu, Ken Arok menanyakan peristiwa tersebut pada Mpu Purwa.
Sang empu menjelaskan bahwa Ken Dedes ditakdirkan sebagai wanita yang akan menurunkan raja-raja di Pulau Jawa. (1)
Baca: Atalia Praratya
Kisah Keris Empu Gandring
Ken Arok memesan keris kepada Empu Gandring.
Empu Gandring adalah seorang empu di Tumapel.
Proses pembuatan keris itu yang cukup lama membuat Ken Arok tidak sabar untuk menunggunya.
Ken Arok marah dan merebut keris itu dan membunuh Mpu Gandring.
Menjelang ajal, Empu Gandring mengutuk bahwa Ken Arok akan mati di ujung keris dan keris akan meminta korban tujuh nyawa.
Setelah itu Ken Arok meminjamkan keris tersebut kepada temannya yang senang pamer, yaitu Kebo Ijo.
Kebo Ijo memamerkan keris itu kepada teman-teman prajuritnya bahwa keris tersebut adalah miliknya.
Suatu saat, Ken Arok mencuri keris dari Kebo Ijo lalu menggunakan untuk membunuh Tunggul Ametung.
Dengan sendirinya, tuduhan jatuh kepada Kebo Ijo.
Ken Arok berhasil menggantikan kedudukan Tunggul Ametung sebagai akuwu dan menikahi Ken Dedes. (1)
Baca: Mochammad Ridwan Kamil
Raja Pertama Singasari
Setelah menjadi akuwu, Ken Arok menaklukkan Kerajaan Kediri yang diperintahkan Raja Kertajaya (1191-1222).
Ia mendirikan Kerajaan Singasari dan menobatkan diri menjadi Raja Singasari pertama dengan gelar Rajasa Bathara Sang Amurwabhumi. (1)
Baca: Joseph Stalin
Keturunan Ken Arok
1. Mahisa Wong Ateleng dikenal juga dengan gelar Bhatara Parameswara
2. Apanji Saprang
3. Agnibhaya (identik dengan Guningbhaya)
4. Dewi Rumbu
1. Tohjaya
2. Panji Sudhatu
3. Wergola
4. Dewi Rambi (2)
Baca: Vladimir Lenin
Kutukan Empu Gandring dan Lahirnya Raja-Raja di Jawa
Kutukan Mpu Gandring mulai terjadi kala Ken Arok dibunuh oleh Anusapati menggunakan keris Mpu Gandring.
Setelah itu Anusapati menduduki singgasana yang sebelumnya diduduki oleh Ken Arok.
Setelah itu giliran Anusapati dibunuh dan digantikan kedudukannya oleh Tohjaya.
Kemudian, Tohjaya dibunuh dan diganti kedudukannya oleh Ranggawuni, anak Anusapati.
Ranggawuni dinobatkan sebagai raja dengan gelar Jayawisnuwardhana dan memerintahkan Singasari pada 1227 hingga 1268.
Jayawisnuwardana digantikan oleh putranya, Joko Dolog yang bergelar Kertanegara (1268-1292).
Kertanegara merupakan Raja Singasari terakhir karena pemerintahannya ditumbangkan oleh Raja Kediri, Jayakatwang.
Jayakatwang berhasil dikalahkan menantu Kertanegara yang bernama Raden Wijaya.
Raden Wijaya merupakan keturunan Mahisa Wongateleng dan Raja Udayana di Bali.
Kemudian, Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit dengan pusat pemerintahan di Tarik (Trowulan). (1)