Mereka melakukannya untuk memprotes tindakan invasi Rusia ke Ukraina.
"Ungkapan penolakan terhadap agresi terlarang Rusia di Ukraina dan dampak ekonominya di kawasan APEC," demikian pernyataan salah satu delegasi dikutip dari Reuters.
Setelah delegasi AS keluar dari rapat, delegasi dari Kanada, New Zealand, Jepang, dan Australia mengikutinya.
Aksi walkout itu dipimpin oleh Delegasi Urusan Perdagangan AS, Katherine Tai.
Delegasi lainnya menyebut lima negara itu menginginkan adanya penggunaan "bahasa yang lebih keras" dalam mengkritik perang yang dilakukan Rusia.
"Rapat itu tidak akan gagal apabila (sebuah pernyataan bersama) tidak bisa dikeluarkan," kata Menteri Perdagangan Thailand, Jurin Laksanawisit, kepada wartawan.
Baca: Hampir Seribu Warga Negara AS Dilarang Injakkan Kaki di Rusia, Termasuk Joe Biden
Baca: Kecam Invasi Rusia, Sejumlah Delegasi G20 Pilih Walkout dari Rapat yang Dipimpin Sri Mulyani
Kendati demikian, menurut Laksanawisit rapat tersebut berjalan baik meski ada aksi walkout.
Walkout terjadi ketika Menteri Ekonomi Rusia, Maxim Reshetnikov, berbicara saat pembukaan rapat tersebut.
Namun, delegasi dari lima negara itu kembali mengikuti rapat setelah Rashetnikov selesai berbicara.
Rusia menyerbu Ukraina sejak 24 Februari lalu. Negara yang dipimpin Vladimir Putin itu mengatakan tujuan aksi itu adalah mendemiliterisasi dan "mendenazifikasi" Ukraina.
Putin menolak menggunakan istilah invasi atau agresi. Dia selalu mengatakannya sebagai "operasi militer khusus".
Kini ribuan warga sipil dilaporkan tewas akibat invasi itu. Jutaan lainnya terpaksa mengungsi ke luar negeri.
Invasi Rusia juga berdampak buruk terhadap perekonomian global.
Baca: Tak Takut, Zelenskiy Samakan Senjata Laser Rusia dengan Senjata Ajaib ala Propaganda Nazi
Baca berita lainnya tentang APEC di sini