Pemilu Australia: Partai Buruh Jungkalkan Koalisi, Anthony Albanese Jadi PM

Editor: Febri Ady Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemimpin Partai Buruh Australia, Anthony Albanese, di Marrickville Library and Pavilion, Sydney, (22/5/2022).

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pemerintahan koalisi sayap kanan di Australia kehilangan kekuasaannya karena dikalahkan oleh Partai Buruh dalam pemilu di Australia, (21/5/2022).

Sebelumnya, pemerintahan koalisi telah berkuasa selama hampir 10 tahun.

Pemimpin Partai Liberal, Scott Morrison, sudah mengakui kekalahannya sekitar pukul 23.00 waktu setempat.

Selain itu, dia mengatakan akan mundur dari jabatan sebagai ketua partai.

"Kami telah banyak melihat disrupsi dalam politik kami sendiri karena orang-orang memberikan suaranya pada hari ini, dan partai-partai besar meraup jumlah suara yang termasuk sebagai salah satu yang terendah yang pernah kami lihat," kata Morrison di depan pendukungnya di Sydney, dikuti dari The Guardian.

"Saya paham akan pergolakan yang sedang terjadi di negara kita. Dan saya pikir penting bagi negara kita untuk memulihkan diri dan bergerak maju," kata dia menambahkan.

Pemimpin Partai Buruh, Anthony Albanese, akan menjadi Perdana Menteri Australia yang baru.

Namun, belum diketahui apakah dia akan membutuhkan dukungan anggota parlemen dari kalangan independen dan partai kecil.

Baca: Insiden Sinar Laser, Tiongkok Tuding Pasukan Pertahanan Australia Lakukan Provokasi

Baca: Aksi Protes Menolak Kewajiban Vaksinasi di Australia & Selandia Baru Makin Banyak

Perdana Menteri Australia Scott Morrison (Kiyoshi Ota / POOL / AFP)

Kepada pendukungnya, Albanese mengatakan pemerintahannya akan "berani dan bekerja keras dan peduli layaknya warga Australia".

"Saya ingin mencari dasar yang sama, yang menjadi tempat kita menanamkan mimpi-mimpi kita. Untuk menyatukan kesamaan cinta kita kepada negeri ini, keyakinan kita mengenai masa depan Australa, nilai-nilai keadilan kita dan kesempatan, dan bekerja keras dan bantuan kepada yang membutuhkan," kata Albanese.

Dalam penghitungan suara malam lalu, ada lonjakan jumlah suara untuk Partai Hijau.

Selama satu dasawarsa ini, partai tersebut bahkan susah mendapat lebih dari dua kursi.

Dalam kampanyenya, partai-partai besar terlihat kurang ambisius dalam rencana mereka menangani perubahan iklim.

Partai Buruh menargetkan pengurangan emisi hingga 43 persen pada tahun 2030.

Target ini lebih kecil daripada target koalisi, yakni pengurangan 26 hingga 28 persen.

Namun, target kedua partai itu lebih kecil daripada target yang diminta kalangan independen dan politikus Partai Green serta ilmuwan.

Baca: Hama Jutaan Tikus Serang Australia, Kerugian Diperkirakan Rp11 Triliun dan Bisa Picu Krisis Ekonomi

Baca: Mengenal Roket China Long March 5B, Akan Jatuh Tak Terkendali ke Bumi, Diprediksi Menuju Australia

"Bersama-sama kita bisa mengakhiri masalah yang diakibatkan oleh perubahan iklim," kata Albanese ketika menyatakan kemenangannya.

"Bersama-sama kita bisa bekerja dalam kepentingan yang sama dengan perusahaan dan serikat buruh untuk meningkatkan produktivitas, upah, dan keuntungan."

"Saya ingin ekonomi yang bekerja untuk rakyat, bukan sebaliknya."

(Tribunnewswiki)

Baca berita lainnya tentang Australia di sini



Editor: Febri Ady Prasetyo

Berita Populer