Niat dan Jadwal Puasa Syawal, Lengkap dengan Tulisan Latin serta Manfaat Menjalaninya

Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Febri Ady Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Puasa Syawal 1442 H.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Puasa Syawal merupakan puasa sunah yang dikerjakan umat Islam setelah sebulan melaksanakan puasa Ramadan.

Banyak keutamaan yang terdapat dalam puasa Syawal ini, di antaranya akan menggenapkan ganjaran berpuasa setahun penuh.

Hal itu seperti diterangkan dalam hadis yang dari Abu Ayyub yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari seperti berikut ini.

Abu Ayyub mengatakan bahwa Rasulullah bersabda, "Siapa yang berpuasa bulan Ramadan kemudian diikutinya dengan enam hari Syawal maka ia seperti berpuasa sepajang masa." (H.R. Muslim).

ilustrasi Puasa Syawal (Handover/ Tribun Timur)

 

Lalu, kapan hari puasa Syawal?.

Puasa Syawal merupakan puasa sunnah selama 6 hari yang dikerjakan pada bulan Syawal atau setelah Ramadan.

Anjuran melaksanakan ouasa Syawal tercantum dalam hadist Nabi Muhammad saw.

Nabi Muhammad saw. bersabda orang yang melaksanakan puasa Ramadan dan diikuti dengan puasa Syawal maka pahalanya sama dengan puasa selama satu tahun.

Berikut hadisnya sebagaimana dikutip dari laman Kemenag:

“Barang siapa berpuasa penuh di bulan Ramadhan lalu menyambungnya dengan (puasa) enam hari di bulan Syawal, maka (pahalanya) seperti ia berpuasa selama satu tahun.” (HR Muslim).

Baca: Bacaan Niat Puasa Syawal dalam Tulisan Arab dan Latin

Baca: Tips Menu Sahur dan Berbuka Puasa yang Sehat & Bergizi

Dosen Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta, Shidiq M.Ag., menyampaikan puasa Syawal dikerjakan selama enam hari.

Puasa Syawal bisa dikerjakan mulai tanggal 2 Syawal.

Sementara itu, pada 1 Syawal dilarang (haram) berpuasa karena merupakan hari raya Idulfitri.

Dengan demikian, puasa Syawal bisa dikerjakan mulai Selasa, 3 Mei, dan akan lebih baik jika dilakukan secara berturut selama enam hari mulai hari kedua Syawal.

Namun, jika merasa kesulitan, diperbolehkan tidak berurutan asalkan berpuasa sebanyak enam hari dan masih di bulan Syawal.

Bacaan niat puasa Syawal

Ilustrasi Puasa Syawal (Istimewa via Tribun Timur)

 

Sebelum puasa, baca terlebih dulu niat puasa Syawal.

Berikut ini bacaan niat puasa Syawal

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

 

"Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.

Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawwal esok hari karena Allah SWT.”

Untuk puasa sunah, niat boleh dilakukan di siang hari sejauh yang bersangkutan belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh.

Ia juga dianjurkan untuk melafalkan niat puasa Syawal pada siang hari.

Berikut ini lafalnya :

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

"Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.

Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawwal hari ini karena Allah SWT.”

Dalam hadis riwayat muslim, Rasulullah SAW bersabda, barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan, kemudian diikuti enam hari pada bulan Syawal, maka pahalanya sama dengan puasa satu tahun. "Barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan, kemudian diikuti enam hari pada bulan Syawal, maka pahalanya sama dengan puasa satu tahun" (HR. Muslim). Itulah salah satu manfaat puasa 6 hari di bulan Syawal. Setelah berpuasa Ramadhan, umat Islam dianjurkan untuk menjalankan puasa Syawal. Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa berpuasa selama enam hari di bulan Syawal akan mendapat ganjaran seperti berpuasa setahun. “Barang siapa berpuasa penuh di bulan Ramadhan lalu menyambungnya dengan (puasa) enam hari di bulan Syawal, maka (pahalanya) seperti ia berpuasa selama satu tahun.” (HR Muslim). Berikut ini manfaat puasa Syawal mengutip dari sumsel.kemenag.go.id: 1. Puasa enam hari di bulan Syawal setelah Ramadhan merupakan pelengkap sekaligus penyempurna pahala dari puasa setahun penuh. 2. Menjalankan puasa Syawal seperti menjalankan shalat sunnah rawatib. Fungsinya yakni penyempurna kekurangan. Perbuatan fardhu akan dilengkapi dengan perbuatan sunnah di hari kiamat nanti. 3. Membiasakan puasa di bulan Syawal menandakan kemungkinan diterimanya puasa Ramadhan. Apabila Allah SWT menerima amal hamba-Nya, pasti Dia menolongnya dalam meningkatkan perbuatan baik setelahnya. Mengerjakan kebaikan kemudian melanjutkannya dengan kebaikan lain, maka hal itu menjadi tanda terkabulnya amal perbuatan pertama. 4. Orang yang berpuasa Ramadhan akan mendapat pahala di Hari Raya Idul Fitri yang merupakan hari pembagian hadiah. Berpuasa setelah Idul Fitri menjadi bentuk rasa syukur atas nikmat Allah SWT. 5. Amal yang dikerjakan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT di bulan Ramadhan tidak terputus dengan berlalunya bulan mulia itu selama dia masih hidup.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews dengan judul Kapan Mulai Puasa Syawal? Ini Ketentuannya, Dilengkapi dengan Bacaan Niat Puasa Syawal

 



Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Febri Ady Prasetyo
BERITA TERKAIT

Berita Populer