WASPADA, Hepatitis Akut Menular Lewat Saluran Cerna dan Saluran Pernafasan, Begini Pencegahannya

Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI hepatitis pada anak

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Penyakit Hepatitis Akut yang saat ini gegerkan dunia diduga telah masuk ke Indonesia.

Dugaan ini muncul setelah 3 orang anak dilaporkan meninggal dunia dikarenakan terinfeksi penyakit misterius ini.

Dilansir dari website Kemenkes RI, sehatnegeriku, Kementerian Kesehatan sampai saat ini masih melakukan investigasi melalui pemeriksaan panel virus lengkap dan penyelidikan epidemiologi untuk mengetahui lebih lanjut penyebab dari penyakit ini.

Terkait penyebab pasti penyakit Hepatitis Akut pada Anak ini masih belum diketahui.

Prof. Dr. dr. Hanifah Oswari, Sp. A, dokter Spesialis Anak Konsultan Gastro Hepatologi RSCM FK UI, memberikan keterangan dugaan awal disebabkan oleh Adenovirus, SARS CoV-2, virus ABV dll. 

Virus tersebut utamanya menyerang saluran cerna dan saluran pernafasan.

Baca: Ikatan Dokter Anak Indonesia Sebut Hepatitis Akut Tak Ada Kaitan dengan Vaksinasi Covid-19

Baca: Saran Pakar Cegah Kasus Hepatitis Akut, Maksimalkan Protokol Kesehatan 5M

Hanifah menyarankan agar orang tua meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan tindakan pencegahan guna mencegah risiko infeksi.

Langkah awal yang dapat diambil yakni dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

“Untuk mencegah dari saluran pencernaan, jagalah kebersihan dengan cara mencuci tangan dengan sabun, memastikan makanan atau minuman yang dikonsumsi itu matang, tidak menggunakan alat-alat makan bersama dengan orang lain serta menghindari kontak anak-anak kita dari orang yang sakit agar anak-anak kita tetap sehat,” papar Peneliti di RSCM dan FK UI ini dalam keterangan pers pada Kamis (5/5/2022), dikutip dari laman web yang sama.

Ilustrasi Hepatitis - Kasus hepatitis akut yang terjadi pada anak-anak saat ini belum ada yang bisa memastikan penyebabnya, berikut gejala Hepatitis akut. (tribunnews.com)

Tak hanya itu saja, untuk mencegah penularan Hepatitis Akut melalui saluran pernafasan dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19 seperti memakai masker, menjaga jarak dan mengurangi mobilitas.

Upaya lainnya yang bisa dilakukan masyarakat untuk mencegah penularan Hepatitis Akut adalah pemahaman orang tua terhadap gejala awal penyakit Hepatitis Akut.

Prof Hanifah menyebutkan secara umum gejala awal penyakit Hepatitis Akut adalah mual, muntah, sakit perut, diare, kadang disertai demam ringan. Selanjutnya, gejala akan semakin berat seperti air kencing berwarna pekat seperti teh dan BAB berwarna putih pucat.

Jika anak mengalami gejala-gejala tersebut, orang tua diminta segera memeriksakan anak ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan diagnosis awal.

Jangan menunggu hingga muncul gejala kuning bahkan sampai penurunan kesadaran. Karena kondisi tersebut menunjukkan bahwa infeksi Hepatitis sudah sangat berat. Jika terlambat mendapatkan penanganan medis, maka momentum dokter untuk menolong pasien sangat kecil.

Baca: Apa Itu Hepatitis Akut ? Begini Gejala yang Ditimbulkan dan Cara Pencegahannya

Baca: Fakta Terkini Seputar 3 Kasus Kematian Diduga akibat Hepatitis Akut Misterius di Jakarta

“Bawalah anak-anak kita ke fasyankes terdekat untuk mendapatkan pertolongan dari tenaga kesehatan. Jangan menunggu sampai gejalanya lebih berat, karena kalau berat kita kehilangan momentum untuk bisa menolong lebih cepat. Apalagi kalau sampai sudah terjadi penurunan kesadaran, maka kesempatan untuk menyelematkannya sangat kecil,” kata Prof Hanifah.

Oleh karena itu, perlu adanya kerja sama yang solid antara orang tua, tenaga kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan agar bisa menemukan gejala Hepatitis Akut sedini mungkin agar anak segera mendapatkan pertolongan medis.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, mengatakan, semua kasus yang terkait penambahan infeksi hepatitis akut dilaporkan beberapa wilayah.

Meski terdapat dugaan penambahan jumlah hepatitis akut pada anak, belum ada kasus yang dikonfirmasi resmi oleh Kemenkes.

"Memang ada penambahan jumlah kasus tetapi belum kasus confirmed, karena perlu dilakukan pemeriksaan genome sequencing untuk mengetahui secara pasti bukan merupakan hepatitis A hingga hepatitis E," terang Nadia dalam konferensi pers yang ditayangkan di kanal YouTube Kemenkes, Kamis (5/5/2022), dikutip dari Kompas.com.

Hepatitis akut adalah penyakit yang sejauh ini masih belum diketahui penyebabnya.

Halaman
12


Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer