Jaket dengan lapisan bulu domba itu dilelang untuk membantu Ukraina yang kini dilanda perang.
"Hari ini seluruh dunia melihat seorang pria yang mengenakan jaket bulu domba sederhana," kata Kedutaan Besar (Kedubes) Ukraina melalui video yang diunggah di Twitter, dikutip dari CNN Internasional.
Dalam video itu, terlihat juga Zelenskiy sedang memakai jaket tersebut.
"Dan kini barang ikonik ini, ditandatangani secara personal oleh Presiden Zelenskiy di sini."
Jaket itu dilaporkan berhasil terjual dengan harga 90.000 pound atau sekitar Rp1,6 miliar.
Menurut Kedubes Ukraina, tujuan dari lelang itu adalah "menceritakan kisah keberanian warga Ukraina selama perang".
"Juga menggalang dana untuk mendukung keberanian ini," kata Kedubes.
Baca: Zelenskiy: Hampir 400 Rumah Sakit & Faskes di Ukraina Hancur karena Invasi Rusia
Dalam lelang itu, ada sejumlah barang lain yang juga ditawarkan untuk dijual.
Di antaranya mainan yang disumbangkan oleh Ibu Negara Ukraina Olena Zelenska dan foto milik mendiang Max Levine, seorang fotografer.
Lelang itu digelar oleh Kedubes Ukraina di Galeri Seni Tate Modern, London, dan menghasilkan lebih dari $1 juta dolar.
Mayoritas dari hasil lelang itu akan diberikan kepada Pusat Kesehatan Anak Ukraina Barat.
Perdana Menteri Boris Johnson turut berpidato pada acara penggalang itu dan memuji kepemimpinan Zelenskiy.
Zelenskiy sendiri sempat hadir secara virtual melalui panggilan video.
Baca: Tak Hanya Kirim Senjata, AS Dituding Terlibat Langsung dalam Perang di Ukraina
Baca: Pertempuran Besar Terjadi di Azovstal, Benteng Terakhir Pasukan Ukraina di Mariupol
"Sungguh merupakan kehormatan [bagi saya] untuk berbicara setelah teman saya, Volodymyr Zelenskiy, salah satu pemimpin paling luar biasa pada era modern ini," kata Johnson.
Johnson juga mendorong adanya tawaran yang jauh lebih besar untuk jaket Zeleskiy. Awalnya tawaran dimulai dengan harga 50.000 pound.
Selain itu, Johnson juga mengecam Rusia yang "membuang sampah ke kota-kota di Ukraina", dan memuji keberanian rakyat Ukraina.
"Inilah alasan saya lebih yakin daripada sebelumnya bahwa Ukraina akan menang."
"Ukraina akan bebas, dan kedaulatan Ukraina akan kembali lagi."
Invasi Rusia ke Ukraina telah berlangsung lebih dari 2 bulan. Menurut UNHCR PBB, invasi itu telah menewaskan lebih dari 3.000 warga sipil.
Baca: Paus Fransiskus Ingin Temui Putin di Moskwa, Bicarakan Masalah Ukraina
Baca berita lainnya tentang konflik Ukraina-Rusia di sini