Hal itu disampaikan oleh Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman.
Pasalnya, sampai saat ini para pakar juga belum bisa memperkirakan cara penularan penyakit misterius itu.
"Saya ingatkan sekali lagi. Ini kita masih dalam masa pandemi. Protokol kesehatan 5M harus dilakukan. Karena kita sama sekali belum tahu tentang mekanisme penularannya ini," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Jumat (6/5/2022).
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta masih menginvestigasi faktor risiko kasus hepatitis akut yang menyebabkan kasus kematian pada tiga anak yang dirawat di RS dr. Cipto Mangunkusumo pada 1 Mei 2022 lalu.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, tiga kasus kematian anak yang diduga akibat penyakit tersebut belum bisa digolongkan sebagai penyakit hepatitis akut dengan gejala berat.
Hal itu menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat yang saat ini masih menghadapi pandemi Covid-19.
Dicky mengatakan, pemerintah dan masyarakat harus siap dengan kondisi terburuk dalam menghadapi sebuah penyakit misterius.
"Tapi dalam prinsipnya epidemiologi dalam hal penyakit meluas, menular, skenario terburuk itu harus dipakai. Jadi prinsipnya harus mencegah," ujar Dicky.
Baca: Begini Tindakan Pencegahan Terhadap Potensi Hepatitis Akut Misterius
Baca: Hepatitis Akut
Dicky kemudian mengatakan ada kemungkinan penyakit hepatitis akut misterius itu baru terdeteksi karena keterbatasan kemampuan para pakar kesehatan.
Dirinya juga menyinggung tingkat kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kesehatan diri serta lingkungan.
Menurutnya, ada kemungkinan kasus hepatitis akut itu sudah meluas akibat terlambat melakukan pemeriksaan.
Apalagi, masyarakat kerap sulit membedakan Hepatitis misterius dengan penyakit kuning biasa.
Cara pencegahan yang bisa dilakukan adalah supaya anak-anak segera mendapatkan vaksinasi Covid-19, dan imunisasi dalam program lain.
Cara lainnya, dengan menjaga kebersihan makanan dan minuman yang dikonsumsi.
Masyarakat juga harus menjaga kebersihan diri dan anak-anak, serta menghindari memegang berbagai benda di luar rumah.
Kemudian harus menjaga kebersihan sebelum, saat, dan sesudah menyuapi anak-anak untuk makan.