Bahkan satu diantaranya meninggal dunia karena kejadian keracunan massal tersebut.
Para korban mengalami muntah dan diare setelah mengkonsumsi nasi box yang berisi ayam bakar, semangka dan teh hangat.
Gejala lain yang juga dialami adalah pusing dan mual.
Hal tersebut disampaikan Sumarno selaku sekretaris RT 01.
"Waktu buka bersama kemarin itu menyajikan teh hangat sama nasi box yang berisi nasi putih, ayam bakar, sama buah semangka," papar Sumarno.
Sumarno menjelaskan, ada satu warga yang bernama Jumadi meninggal dunia.
"Meninggal ada satu warga atas nama pak Jumadi," imbuh dia.
Gejala yang dialami para warga tersebut muncul Minggu (1/5/2022) dini hari setelah hadir dalam acara buka bersama.
Sumarno mengungkapkan, beberapa dari korban sempat menjalani pemeriksaan di beberapa fasilitas kesehatan seperti RSUD dr Moewardi, RS Dr Oen Kandang Sapi, RS Hermina, dan RS Kustati.
Baca: 18 Penambang Batu Bara di China Tewas Keracunan Gas Karbon Monoksida
Baca: Masak Buka Puasa, Seorang Ibu Tak Sengaja Tumis Kangkung Pakai Oli, Satu Keluarga Keracunan
"Dari 90-an itu, yang menjalani rawat jalan ada 60-an. Itu total dari satu RW yang terdiri dari 5 RT," terangnya.
Sebelumnya para pengurus RT dan RW berkoordinasi di grup WhatsApp terkait adanya keracunan tersebut.
"Pengurus RT dan RW kemudian mendatangi Solo Peduli untuk memint bantuan dan stand by," ujar Sumarno.
"Kami kemudian meminta warga yang mengalami sakit datang ke Solo Peduli untuk diperiksa. Warga datang berbondong-bondong untuk diperiksa,".
"Ada yang membaik, ada yang membutuhkan pemeriksaan lanjutan dan harus dirujuk untuk menjalani opname," tambahnya.
Diketahui sebelum kejadian keracunan massal yang terjadi di Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Kota Solo, beberapa warga bercuit jik ayam bakar dalam nasi box sudah basi.
"Kemarin ada beberapa cuitan warga mengatakan saat mau makan, (lihat) ayamnya sudah tidak layak dimakan, katanya sudah tidak segar, lembek, berkeringat, sudah basi. Tapi, sama warga nekat akhirnya terkapar sakit," jelas Sumarno.
Hingga akhirnya Dinas Kesehatan Kota Solo dan Polresta Solo ikut mengurus kejadian keracunan ayam bakar tersebut.
Bahkan sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan massal itu sudah diambil.
"Sampel setahu saya yang dibawa hanya ayamnya," kata Sumarno seperti dikutip dari Tribun Solo.