Tak hanya itu, Rusia juga telah menghancurkan landasan pacu bandara militer di dekat kota itu.
Melansir pemberitaan Reuters, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukannya menggunakan rudal Onyx dengan akurasi tinggi dalam serangan itu.
Sebelumnya, Ukraina telah menuding Rusia merusak landasan yang baru saja dibangun di bandara utama di Odesa.
Sementara itu, Gubernur Odesa Maksym Marchenko mengatakan Rusia menggunakan rudal berjenis Bastion yang diluncurkan dari Krimea.
Kendati demikian, laporan ini belum bisa dikonfirmasi atau diverifikasi.
Rusia juga menyebut telah menembak jatuh dua pesawat pengebom Su-24 milik Ukraina yang terbang di atas Kharkiv.
Baca: Politikus AS: Jika Ukraina Terus Menang, Putin Mungkin Bakal Gunakan Senjata Nuklir
Sehari sebelumnya, pasukan Rusia juga kembali menyerang Ukraina timur dan selatan dengan rudal, (30/4/2022).
Ukraina timur dan selatan kini menjadi prioritas karena pasukan Vladimir Putin gagal merebut ibu kota Ukraina, Kiev.
Rusia dilaporkan telah merebut Kota Kherson di Ukraina selatan dan menduduki sebagian besar Kota Mariupol.
Bahkan, pada tanggal 21 April Rusia telah menyatakan menang dalam pertempuran di Mariupol.
Kendati demikian, masih ada ratusan pejuang Ukraina dan warga sipil yang bersembunyi di pabrik baja Azovstal.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak warga sipil di pabrik itu dievakuasi.
Baca: Rusia Kembali Serang Ukraina Timur & Selatan, Warga Mariupol Dievakuasi
Baca: Kunjungi Ukraina, Angelina Jolie Lari Selamatkan Diri setelah Sirene Tanda Serangan Berbunyi
Berdasarkan, penuturan seorang pejuang Ukraina, sudah ada sekitar 20 wanita dan anak-anak yang berhasil keluar.
"Kami mengeluarkan warga sipil dari reruntuhan dengan tali. Mereka lansia, wanita, dan anak-anak," kata Svaitoslav Palamar, pejuang Ukraina tersebut, dikutip dari Reuters.
Menurut Palamar, pihak Rusia dan Ukraina mematuhi adanya gencatan senjata setempat.
Warga sipil yang dievakuasi diharapkan bisa dipindahkan ke Kota Zaporizhzia di barat laut.
Rusia dan PBB memilih bungkam mengenai proses evakuasi ini. Dilaporkan masiha ada ratusan orang Ukraina di dalam pabrik Baja.
Serangan Rusia di Ukraina selatan ditujukan untuk menghubungkan wilayah itu dengan Krimea.