Mulai Muak, Putin Beri Ancaman Serangan 'Secepat Kilat' Jika NATO Berani Campur Tangan di Ukraina

Penulis: Rakli Almughni
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Rusia Vladimir Putin

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin memberi ancaman serius kepada aliansi militer negara-negara Barat, NATO, jika sampai berani campur tangan dalam konflik di Ukraina.

Putin memperingatkan NATO bahwa intervensi mereka dalam konflik di Ukraina akan disambut dengan respons militer "secepat kilat".

Ancaman keras dari Putin itu datang ketika Rusia mengklaim pada hari Rabu telah melakukan serangan rudal di Ukraina selatan yang menghancurkan "sejumlah besar" senjata yang dipasok Barat.

"Negara-negara yang membantu Ukraina yang memasukkannya ke dalam kepala mereka untuk ikut campur dalam peristiwa yang sedang berlangsung dari samping dan menciptakan ancaman strategis yang tidak dapat diterima bagi Rusia, mereka harus tahu bahwa tanggapan kita terhadap serangan balik akan secepat kilat," kata Putin, dikutip TribunnewsWiki dari Al Jazeera, Kamis (28/4/2022).

"Kami memiliki semua alat untuk ini yang tidak dapat dibanggakan oleh orang lain," kata Putin kepada anggota parlemen di St Petersburg, yang secara implisit mengacu pada rudal balistik dan persenjataan nuklir Moskow.

Putin menyebut pihaknya sudah matang dalam mengambil keputusan tersebut.

Baca: Ingin Akhiri Perang, Presiden Ukraina Bersikeras Ingin Bertemu Vladimir Putin

Baca: Rudal Rusia Tewaskan Bayi di Odessa, Zelensky Marah: Bagaimana Bisa Bayi 3 Bulan Mengancam Rusia?

"Kami tidak akan menyombongkannya: Kami akan menggunakannya jika diperlukan dan saya ingin semua orang tahu itu. Kami sudah mengambil semua keputusan tentang ini," ujar Putin.

Putin tidak menjelaskan secara spesifik, tetapi dia baru-baru ini mengawasi keberhasilan uji coba rudal balistik antarbenua Sarmat, yang diharapkan segera dikerahkan Rusia dengan kemampuan masing-masing untuk membawa 10 atau lebih hulu ledak nuklir.

Putin berjanji untuk menyelesaikan apa yang disebutnya "operasi militer khusus" untuk merebut wilayah dari Ukraina, yang secara historis dianggap Rusia sebagai milik Rusia.

Dia menyalahkan negara-negara NATO dan sekutu mereka karena menghasut pertempuran yang saat ini sedang berlangsung di Ukraina.

"Negara-negara yang secara historis mencoba menahan Rusia tidak membutuhkan negara besar yang mandiri seperti kita. Mereka pikir itu berbahaya bagi mereka hanya dengan keberadaannya. Tapi itu jauh dari kebenaran. Merekalah yang mengancam seluruh dunia," kata Putin.

"Dengan meluncurkan serangan di Ukraina, pasukan Rusia menetralkan 'bahaya nyata dari … konflik besar yang akan terjadi di wilayah kami sesuai dengan skenario orang lain," kata Putin.

Baca: Vladimir Putin

Dia menuduh NATO berencana menggunakan Ukraina sebagai rute untuk menyerang Rusia melalui semenanjung Krimea, yang dicaplok Moskow pada 2014, dan wilayah perbatasan Donbas timur yang dikuasai separatis.

"Semua tugas operasi militer khusus yang kami lakukan di Donbas dan Ukraina, diluncurkan pada 24 Februari, akan dipenuhi tanpa syarat," kata Putin, seraya menambahkan upaya Barat untuk mencekik Rusia secara ekonomi melalui sanksi telah gagal.

(tribunnewswiki.com/Rakli Almughni)

Baca lebih lengkap seputar berita terkait lainnya di sini



Penulis: Rakli Almughni
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer