Menurut Kementerian Pertahanan Jerman, senjata yang akan dikirimkan ke negara bekas Uni Soviet itu adalah tank antipesawat.
Pengumuman itu disampaikan oleh Menhan Jerman Christine Lambrecht dalam rapat para pejabat pertahanan di pangkalan udara AS yang berada di Jerman.
"Kemarin kami memutuskan akan membantu Ukraina dengan sistem senjata antipesawat yang saat ini dibutuhkan Ukraina untuk mengamankan zona udara dari darat," kata Lambrecht dikutip dari CNN Internasional.
Ini adalah pertama kalinya Jerman setuju untuk memberikan bantuan senjata antipesawat sejak invasi Rusia ke Ukraina dimulai.
Jerman awalnya menolak permintaan pengiriman senjata ke Ukraina. Sebagai gantinya, Jerman hanya akan memberikan bantuan kemanusiaan dan peralatan kesehatan.
Keputusan itu sejalan dengan kebijakan sudah diadopsi Jerman selama bertahun-tahun, yakni tidak mengirimkan bantuan senjata mematikan ke zona krisis.
Baca: Jerman Bakal Gelontorkan Bantuan Militer Lebih dari €1 Miliar untuk Ukraina
Namun, setelah mendapat tekanan dari rakyatnya sendiri dan sekutunya, Jerman kali ini terpaksa mengabaikan kebijakan itu.
Kanselir Jerman Olaf Scholz kemudian mengumumkan akan mengirimkan sejumlah senjata ke Ukraina. Namun, dia menegaskan senjata tersebut untuk "pertahanan".
Selain itu, dia mengumumkan Jerman akan mulai menggelontorkan lebih banyak uang untuk angkatan bersenjatanya sendiri.
Pekan lalu Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock sempat mengatakan Jerman akan membantu Ukraina dengan memberikan pelatihan dan perawatan alutsista.
Hal ini, kata dia, karena Jerman saat ini tidak memiliki senjata yang bisa dikirimkan dengan cepat.
Baerbock menyebut Jerman memilih untuk tidak mengungkapkan kepada publik mengenai daftar senjata yang sebelumnya dikirim ke Ukraina.
Namun, dia menyebut Jerman telah mengirim senjata antitank, sistem pertahanan udara Stinger, dan banyak senjata lainnya.
Baca: Sebut Pengeboman di Ukraina Mirip Serangan Nazi Jerman, Presiden Polandia: Tanpa Ampun
Baca: AS Kirimkan Bantuan Drone Hantu ke Ukraina, Dirancang Khusus untuk Menyerang
Jerman juga sempat berkali-kali dikritik oleh Ukraina karena belum mengirimkan bantuan senjata berat.
Ukraina menganggap Jerman dan sejumlah negara seperti Polandia kurang banyak memberikan bantuan yang diperlukan Ukraina.
Bahkan, beberapa orang menganggap sejumlah negara itu terlihat patuh atau condong kepada Rusia.
Jerman dilaporkan enggan mengizinkan adanya pengiriman senjata berat, seperti tank dan helikopter, ke Ukraina.
Negara itu takut bakal membuat hubungannya dengan Rusia makin panas dan berbahaya.
Menurut pemerintah Ukraina, Jerman di bawah Walter-Steimeier cenderung pro-Rusia selama bertahun-tahun.
Namun, tudingan ini dibantah oleh pemerintah Jerman.
Baca: Putin Menuding Barat Hasut Ukraina untuk Bunuh Jurnalis Rusia Bernama Solovyev
Baca berita lainnya tentang konflik Ukraina-Rusia di sini