Selain itu, pria berkacamata tersebut juga mengancam akan mematahkan leher Wali Kota Medan Bobby Nasution.
Dalam video yang beredar, tampak pria itu terlibat cekcok dengan seorang tukang parkir yang merekam video tersebut.
"Ini yang nyuruh Pak Bobby (Wali Kota Medan)," kata tukang parkir, seperti dikutip TribunnewsWiki, Senin (25/4/2022).
"Ya kau panggil pak Bobby kemari, biar kupatahkan batang leher pak Bobby itu sekalian, mau kau?" ancam pria berambut gondrong itu.
Petugas parkir itu kembali menjelaskan bahwa e-parking adalah perintah dari Wali Kota Medan Bobby Nasution.
"Ini programnya dari pak Bobby (Wali Kota Medan)," ujar petugas e-parking lagi.
"Aku enggak mau tahu siapa itu pak Bobby, enggak tahu aku itu, enggak peduli aku sama pak Bobby," tutur pria itu.
Baca: Bobby Nasution
Baca: HOAX! Video Viral Anak Digorok Ibu karena Bangunkan Sahur, Ini Kejadian Sebenarnya
Peristiwa pria menolak membayar e-parking secara cashless atau tidak menggunakan uang tunai tersebut dibenarkan oleh Kepala Bidang Perparkiran Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan Nikmal Fauzi Lubis.
Nikmal menyebutkan bahwa peristiwa itu terjadi di pinggir Jalan Rahmadsyah, Kota Medan, pada Sabtu (23/4/2022) sekira pukul 15.30 WIB.
"Jadi si petugas parkir menerangkan kepada pengemudi agar membayar parkirnya dengan tidak menggunakan uang tunai, nah si pengemudi sepertinya merasa keberatan," ujar Nikmal saat dihubungi, Minggu (24/4/2022), seperti dikutip Kompas.com.
Si pengemudi tetap menolak meski petugas parkir berusaha menyarankan pengemudi mobil untuk membayar menggunakan e-tol.
Usai menolak membayar, pengemudi lalu melakukan ancaman bakal mematahkan leher Wali Kota Medan Bobby Nasution dan petugas parkir yang bertugas kala itu.
"Tapi si pengendara menolak membayarkan secara cashless dan mengatakan ingin mematahkan batang lehernya pak Wali," ujar Nikmal.
Baca: Jadwal Imsakiyah dan Waktu Buka Puasa Ramadhan 2022 untuk Wilayah Medan
Pascakejadian itu, petugas Dishub Kota Medan langsung melaporkan peristiwa itu ke Polsek Medan Kota.
Sampai kini, kata Nikmal, perkara itu tengah tahap dalam pengembangan di Polsek Medan Kota.
"Mungkin berdasarkan ini, dari hasil pantauan kita diduga dia bukan berasal dari Sumatera Utara dari logat bahasanya dan pelat kendaraannya," katanya.
Kejadian itu sangat disayangkan, karena menurut Nikmal tak patut jika seseorang melakukan penolakan dengan cara memaki bahkan mengancam.
"Pendapat kita, perkataan seperti itu memang sangat disesalkan, karena kita sebagai orang ketimuran seharusnya bisa jangan sampai memaki apalagi mengarah ke pengancaman seperti itu," ujarnya.
(tribunnewswiki.com/Rakli Almughni)
BAca lebih lengkap seputar berita terkait lainnya di sini