Puluhan Kota Kecil di Ukraina Direbut Rusia dalam Pertempuran Sengit

Editor: Febri Ady Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasukan artileri Ukraina berada di garis depan pertempuran, di dekat Lugansk, Donbas, 10 April 2022.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pertempuran sengit antara pasukan Ukraina dan Rusia terjadi di Ukraina tenggara, tepatnya di kota dan desa yang berada di sepanjang Sungai Dnipro, (22/4/2022).

Pihak Ukraina kemudian mengakui bahwa Rusia telah merebut 42 kota kecil dan desa dalam beberapa hari terakhir.

Kendati demikian, Rusia sejauh ini dilaporkan masih gagal merebut kota besar dalam serangan terbarunya di Donbas.

Jenderal Rusia Rustam Minnekayev mengatakan Rusia berusaha merebut wilayah yang membentang ke barat hingga daerah kantong kelompok separatis di Moldova.

Upaya Rusia untuk menguasai Ukraina bagian selatan diperkirakan akan menjadi tantangan besar bagi pasukan Rusia.

Dikutip dari The New York Times, kini kedua belah pihak berhadap-hadapan di garis depan pertempuran yang panjangnya sudah mencapai 300 mil.

Rusia dilaporkan sudah mencapai salah satu tujuan strategisnya, yakni merebut jalur penghubung di sepanjang Laut Azov yang menghubungkan Donbas dengan Krimea.

Baca: AS Kirimkan Bantuan Drone Hantu ke Ukraina, Dirancang Khusus untuk Menyerang

Peluncur roket BM-21 "Grad" milik Ukraina meluncurkan roket ke arah pasukan Rusia di Donbas, 10 April 2022. (ANATOLII STEPANOV / AFP)

Beberapa waktu lalu Rusia telah mengalihkan fokusnya dengan memprioritaskan wilayah Donbas.

Ini dilakukan setelah pasukan Vladimir Putin gagal merebut Ibu Kota Kiev dan kota-kota lainnya yang berada di Ukraina utara.

Mereka bahkan harus mundur hingga ke Kota Odesa yang berada di Ukraina Selatan.

Mariupol direbut

Putin mengklaim sudah memenangkan pertempuran di Mariupol yang berada di wilayah Donbas, (21/4/2022).

Dia menyatakan kota pelabuhan itu telah "dibebaskan". Namun, Amerika Serikat (AS) membantah klaim ini.

Menurut AS, masih ada sejumlah pasukan Ukraina yang bertahan di Mariupol.

Selain itu, dilaporkan masih terdapat ratusan tentara Ukraina dan warga sipil yang bertahan di kompleks pabrik baja.

Baca: PM Inggris: Negosiasi dengan Putin dalam Konflik Ukraina bak Berurusan dengan Buaya

Baca: Presiden Zelenskiy Desak Dunia Kirimkan Lebih Banyak Senjata Berat ke Ukraina

Putin memerintahkan pasukannya untuk memblokade kompleks tersebut. Pasukan Ukraina di sana diminta menyerah atau bakal tewas terkena serangan.

Dilansir dari Reuters, Mariupol menjadi medan tempur tersengit antara pasukan Ukraina dan Rusia.

Kota tersebut menjadi kota yang paling parah terkena serangan selama invasi Rusia ke Ukraina.

Ukraina mengatakan Putin ingin menghindari pertempuran terakhir dengan pasukan Ukraina di Mariupol.

Menurut Ukraina, Putin kekurangan pasukan untuk bisa mengalahkan para pejuang Ukraina.

Halaman
12


Editor: Febri Ady Prasetyo
BERITA TERKAIT

Berita Populer