Hal itu dikatakan oleh Mayor Jenderal Rustam Minnekaev sebagaimana dikutip oleh kantor-kantor berita Rusia, Jumat (22/4/2022).
"Sejak dimulainya tahap kedua operasi khusus. Salah satu tugas tentara Rusia adalah membangun kendali penuh atas Donbass dan Ukraina selatan," ujarnya dikutip Kompas.com dari AFP.
"Ini akan memberikan koridor darat ke Crimea," kata dia, mengacu kepada semenanjung Rusia yang dianeksasi dari Ukraina pada 2014.
Minnekaev berkomentar deskripsi paling rinci tentang tujuan Rusia dalam fase kedua operasinya yang dimulai usai pasukannya ditarik kembali dari ibu kota Ukraina, Kyiv.
Baca: Puluhan Kota Kecil di Ukraina Direbut Rusia dalam Pertempuran Sengit
"Kontrol atas Ukraina selatan adalah jalan keluar lain ke Transnistria, di mana ada kasus orang-orang berbahasa Rusia yang ditindas," ujar Minnekaev.
Transnistria merupakan wilayah kecil yang memisahkan diri di Moldova negara pecahan Uni Soviet.
Di wilayah tersebut, separatis pro-Rusia dipersenjatai dan didukung oleh Moskwa.
Tak lama sebelum meluncurkan operasi militer pada 24 Februari, Rusia mengakui kemerdekaan separatis Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk di Donbass Ukriana.
Hal itu dengan dalih untuk melindungi penduduk berbahasa Rusia di sana.
Rusia juga mengumumkan pembebasan Mariupol di Ukraina timur usai mengepung kota pelabuhan strategis di tepi Laut Azov itu selama hampir dua bulan, pada Kamis (21/4/2022) lalu.
Baca: AS Kirimkan Bantuan Drone Hantu ke Ukraina, Dirancang Khusus untuk Menyerang
Baca: Presiden Zelenskiy Desak Dunia Kirimkan Lebih Banyak Senjata Berat ke Ukraina
Baca selengkapnya terkait invasi Rusia di sini