Selain itu, dia meminta negara-negara Barat untuk menjatuhkan sanksi lebih banyak kepada Rusia.
Dalam video yang disampaikan kepada parlemen Portugal, Zelenskiy menyinggung pentingnya berjuang demi demokrasi.
"Pada hari ke-57 dalam perang ini, lebih dari 1.000 kota di Ukraina telah diduduki oleh penyerbu yang terus menghancurkan kota kami," kata Zelenskiy dikutip dari Reuters.
"Jutaan orang harus melarikan diri. Seolah seluruh warga Portugas terpaksa harus pergi."
Dia mengatakan tentara Rusia telah melakukan kekejaman dalam invasinya.
Salah satunya adalah apa yang terjadi di Kota Mariupol yang terkena serangan berskala besar dari pasukan Rusia.
"Kami tidak hanya berjuang demi kemerdekaan kami, tetapi juga demi keberlangsungan hidup kami, demi rakyat kami agar mereka tidak tewas, disiksa, dan diperkosa."
Baca: Putin Nyatakan Rusia Sudah Menang di Mariupol, Medan Tempur Terbesar di Ukraina
Kata Zelenskiy, Rusia juga telah menculik lebih dari 500.000 warga sipil dan dipindahkan ke wilayah Rusia.
Kendati demikian, Rusia berulang kali menegaskan tidak pernah menargetkan warga sipil dalam serangannya.
Rusia mambantah tudingan adanya kejahatan perang, dan menyebut tudingan itu dibuat untuk menghambat pembicaraan perdamaian.
Zelenskiy meminta Portugal mendukung adanya embargo global terhadap minyak Rusia dan mendukung Ukraina bergabung dengan Uni Eropa.
Ketua Parlemen Portuga Augusto Santos Silva kemudian membalas pesan video dari Zelenskiy.
"Perjuangan negara Anda untuk mencapai kemerdekaan adalah perjuangan Eropa untuk mencapai kemerdekaan," kata Silva.
Sementara itu, Presiden Dewan Eropa Charles Michel pada hari Rabu lalu mengatakan Uni Eropa akan mencari cara baru untuk merespons invasi Rusia.
Baca: Zelenskiy: Ukraina Sudah Bisa Akhiri Perang jika Punya Semua Senjata yang Dibutuhkan
Baca: Mantan Presiden Ukraina: Negara Kami Membutuhkan Senjata, Senjata, dan Senjata!
Zelenskiy menyatakan Ukraina sudah bisa mengakhiri perang ini seandainya mendapatkan semua senjata yang diperlukan.
Pernyataan itu diucapkan Zelenskiy dalam pidatonya hari Selasa malam, (20/4/2022).
"Jika punya semua senjata yang kita diperlukan, yang dipunyai rekan-rekan kita dan yang setara dengan yang digunakan Federasi Rusia, kita pasti sudah mengakhiri perang ini," kata Zelenskiy dikutip dari The Guardian.
"Kita pasti sudah mengembalikan kedamaian dan membebaskan negeri kita dari pasukan pendudukan."