Beberapa hari setelah invasi Rusia dimulai, Shestakov membuka sekumpulan berkas di grup WhatsApp.
Berkas itu dilaporkan berisi puluhan halaman dan presentasi serta tautan video pembelajaran untuk para siswa.
Di dalamnya terdapat instruksi mengenai cara mengajar para siswa tentang konflik Rusia-Ukraina.
Salah satunya adalah adanya pedoman pembelajaran yang menyebutkan bahwa tentara Rusia yang berperang di Ukraina adalah para pahlawan.
Selain itu, para pemimpin Ukraina disebut berkolaborasi dengan para "Nazi", dan negara-negara Barat berusaha memecah-belah masyarakat Rusia.
Melansir pemberitaan Reuters, (19/4/2022), Shestakov adalah guru sejarah yang kini berusia 38 tahun dan sebelumnya sempat menjadi perwira polisi selama 16 tahun.
Namun, beberapa tahun belakangan dia mendapat keraguan mengenai apakah para pemimpin Rusia menjalankan tugas sesuai dengan nilai-nilai demokrasi yang mereka anut.
Baca: Beredar Video Kapal Perang Rusia Moskva Diduga Dihantam Rudal Ukraina sebelum Tenggelam
Keraguan ini salah satunya dipicu oleh kasus yang menimpa Alexei Navalny yang kondang sebagai pengkritik pemerintah Rusia.
Shestakov kemdudian memutuskan tidak mengajarkan modul pembelajaran itu kepada muridnya di sekolah Gymnasium No. 2 di Neryungri, Siberia selatan.
Dia justru menjelaskan kesalahan atau ketidakakuratan modul tersebut kepada murdinya.
Selain itu, dia mendorong muridnya untuk tidak menjadi tentara Rusia.
Di depan kelas, dia mengatakan menentang perang melawan Ukraina. Bahkan, dia menyebut tentara Rusia menunjukkan sisi fasisme di Ukraina.
Namun, tindakan yang berani itu harus dibayar oleh Shestakov karena beberapa hari kemudian dia dipanggil polisi untuk diperiksa.
Baca: Zelensky Sebut Pasukan Rusia Memulai Pertempuran untuk Perebutkan Donbass
Dia mengaku tidak mendapatkan dakwaan akibat tindakannya itu. Kendati demikian, pada tanggal 18 Maret dia didenda 35.000 rubel atau sekitar Rp6 juta.
Guru sejarah itu didenda karena dituding menjelek-jelekkan pasukan Rusia setelah mengunggah ulang video wawancara pasukan Rusia yang tetangkap di Ukraina.
Shestakov kemudian memutuskan mengundurkan diri dari pekerjaannya sebagai guru.
Menurutnya, seandainya tidak mengundurkan diri, dia juga bakal dipecat.
Kementerian Pendidikan Rusia dan otoritas pendidikan setempat belum bersedia memberikan komentar.
Menurut dua pengurus serikat guru, para guru di seluruh Rusia telah menerima pedoman pembelajaran seperti itu.
Baca: Zelensky Ancam Akhiri Negosiasi Jika Rusia Singkirkan Pasukan Ukraina Terakhir di Mariupol
Baca: Kapal Perangnya Ditenggelamkan, Rusia Akan Balas Dendam & Lawan Serangan Teroris Ukraina