Wacana Presiden 3 Periode Masih Bergulir, SBY Berpeluang Maju Capres 2024

Penulis: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Keenam RI yang juga Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY menyampaikan pidato saat malam kontemplasi di kediamannya di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (9/9/2019). Malam Kontemplasi tersebut memperingati 18 tahun Partai Demokrat, 70 tahun Susilo Bambang Yudhoyono, dan 100 hari wafatnya Ibu Ani Yudhoyono.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Survei lembaga Institute Riset Indonesia (INSIS) menunjukkan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berpeluang ikut serta pada kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Peneliti Senior INSIS Dian Permata mengungkapkan, peluang tersebut muncul lantaran wacana perpanjangan masa jabatan presiden tiga periode masih bergulir.

"Jika wacana itu tidak disetop dan lolos ke MPR, maka secara otomatis tiket presidensi SBY yang sudah expired akan hidup lagi. Soal, apakah SBY mau menggunakan, itu soal lain," kata Dian dalam keterangannya, Minggu (17/4/2022), dikutip dari Kompas.com.

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan paparan saat Refleksi Pergantian Tahun Partai Demokrat di Jakarta, Rabu (11/12/2019) (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Wacana presiden tiga periode masih bisa masuk lewat amendemen Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.

Menurut Dian, potensi itu masih terbuka lebar karena Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum tegas menolak wacana perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode.

"Hal ini dapat dilihat masih wira-wirinya isu tersebut. Karenanya, sepanjang tiada ketegasan dari Jokowi, maka isu akan tetap bergulir," jelasnya.

Baca: Susilo Bambang Yudhoyono

Baca: Adian Napitupulu soal Demo 11 April: Yang Wacanakan 3 Periode Bukan Presiden, Kenapa Jokowi Didemo?

Dalam hasil survei INSIS, SBY mendapatkan angka yang terbilang tinggi di Jawa Barat untuk elektabilitas calon presiden.

SBY mendapatkan elektabilitas sebesar 10,09 persen, di bawah Prabowo Subianto yang dipilih masyarakat Jawa Barat sebesar 22,05 persen.

Kemudian, ada nama Jokowi dengan elektabilitas 6,14 persen untuk dipilih kembali.

Berikutnya ada nama Muhaimin Iskandar sebanyak 0,91 persen.

Adapun, responden yang belum memutuskan untuk menjawab dan rahasia sebanyak 66,82 persen.

"Dalam simulasi jika terjadi amendemen soal klausul tersebut (jabatan 3 periode), nama SBY disandingkan dengan peserta capres lainnya, maka angka SBY terbilang tinggi. Mengapa tinggi? Karena posisi SBY saat ini tidur. Alias tidak running campaign for president. Beda dengan nama capres lainnya yang memang ada real copras capres 2024," tutur Dian.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/PUTRADI PAMUNGKAS)



Penulis: Putradi Pamungkas

Berita Populer