Sang penggembala domba tersebut awalnya menyerahkan diri ke Polres Sukabumi pada Rabu, 13 April 2022.
Saat menyerahkan diri ke Polres Sukabumi, Abdul Latip diantar oleh keluarganya.
"Semalam diantar keluarganya," kata Kapolres Sukabumi AKBP Dedy Darmawansyah saat dihubungi pada Kamis (14/4/2022), seperti dikutip dari Tribun Jabar.
Dedy menyebutkan bahwa Abdul Latip diserahkan ke Polda Metro Jaya dari Polres Sukabumi.
Sebab, kata Dedy, tempat kejadian perkara (TKP) pengeroyokan terhadap Ade Armando terjadi di Jakarta, wilayah hukum Polda Metro Jaya.
"Sudah diambil oleh Polda Metro tadi pagi dan sempat di Polres, karena kasus ditangani Polda Metro, maka kami serahkan ke (Polda) Metro," kata Dedy.
Abdul Latip merupakan salah satu tersangka dari total tujuh orang tersangka kasus pengeroyokan Ade Armando di depan Gedung DPR RI pada Senin, 11 April 2022, lalu.
Dia merupakan warga Kampung Panaruban, RT 07/01, Desa/Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Baca: Abdul Latip, Pria Beralmamater yang Diduga Keroyok Ade Armando, Ditangkap Polisi
Baca: Dhia UI Haq Tersangka Pemukul Ade Armando Mengaku Bersalah, Datangi Ponpes untuk Minta Maaf ke Habib
Abdul Latip sehari-harinya berkegiatan sebagai penggembala domba, bukan mahasiswa.
Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban (Trantib) Kecamatan Tegalbuleud, Denda Sudenda mengatakan bahwa menurut penuturan orangtua Abdul Latip, Abdul sudah pergi dari rumah sejak pekan lalu.
"Bapak dan ibunya mengakui bila anak bungsunya pergi dari rumah Minggu pekan lalu, sampai kemarin belum pulang," kata Denda saat dihubungi, Rabu (13/4/2022), dikutip dari Kompas.com.
Denda berujar, orangtua Abdul Latip sempat kaget saat diperlihatkan foto-foto anaknya itu yang beredar karena menganiaya Ade Armando.
Denda melanjutkan, orangtua Abdul langsung membenarkan bila wajah yang ada dalam foto itu adalah anaknya.
Menurut Denda, ibunda Abdul Latief terus menangis lantaran anak terakhir dari empat bersaudara ini tak kunjung pulang setelah seminggu pergi dari rumah.
"Ibunya terus-terusan menangis karena anaknya sampai kemarin belum pulang sudah seminggu," tutur Denda.
Denda menyampaikan berdasarkan pengakuan orangtua Abdul Latip, kegiatan sehari-hari Abdul ini hanya menyabit rumput, mengurus dan menggembalakan ternak domba peliharaannya.
Ia juga berujar bahwa Abdul Latip hanya lulusan SD.
"Anaknya pendiam, hanya lulusan SD lalu SMP-nya ikut paket B dan sempat mondok di pesantren di Kecamatan Kalibunder," ungkap Denda.
(tribunnewswiki.com/Rakli Almughni)
Baca lebih lengkap seputar berita terkait lainnya di sini