Kronologi Ade Armando Dikeroyok Setengah Jam, Disebut Bermula dari Provokasi Ibu-ibu

Penulis: Shin PuanMaharani
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ade ArmandoAkademisi sekaligus pengamat komunikasi politik Ade Armando saat ditemui di Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta Pusat, Kamis (30/8/2018).(Reza Jurnaliston)

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Akademisi Universitas Indonesia (UI) Ade Armando dikeroyok setengah jam saat datang ke aksi unjuk rasa yang dilakukan di depan Gedung DPR RI, Senin (11/4/2022).

Dilansir oleh Kompas.com, Sekjen Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS) Nong Darol Mahmada menyebut aksi pengeroyokan tersebut berawal dari provokasi ibu-ibu.

Kala itu, Ade Armando datang bersama tim liputan PIS ke Gedung DPR RI sejak siang hari.

"Pukul 15.35 tim menyepakati untuk menyudahi peliputan. Posisinya saat itu ada di depan pintu gerbang utama DPR," ujar Nong Darol dalam keterangan tertulis, seperti dikutip dari Kompas.com, Selasa (12/4/2022) pagi.

Sekitar pukul 15.38, tim mundur dari posisi semula dan menjauh dari massa unjuk rasa.

Baca: Polisi Pastikan Pelaku Pengeroyokan Ade Armando Akan Diproses Hukum

Saat itulah, sejumlah orang dari kerumunan massa nampak "mengawasi dan saling berbisik".

Lebih jauh, ia mengatakan dua menit setelahnya, Ade Armando dihampiri oleh ibu-ibu tidak dikenal sambil memaki-maki.

"Makian ibu-ibu inilah yang merangsang massa untuk bertindak beringas. Mereka semua mengepung Ade Armando dan tim," jelas Nong Darol.

Kemudian, Ade Armando cs mundur ke dinding pagar DRP.

Sayangnya, mereka justru didatangi massa.

Ade Armando pun didorong-dorong.

Baca: BEM SI Gelar Demo di DPR RI, Puan ke Mahasiswa: Sampaikan Aspirasi Sebaik-baiknya Tanpa Terprovokasi

Mereka kembali bergeser ke sisi kiri depan gedung DPR RI.

"Mereka hendak meninggalkan lokasi karena sudah tidak kondusif," imbuhnya.

"Beberapa saat kemudian dihampiri beberapa orang tidak dikenal, mereka tiba-tiba langsung menyerang. Sebelumnya mereka mengepung Ade dan tim," beber Nong Darol.

Dalam video yang beredar, terlihat Ade Armando sempat dilindungi oleh rekannya, tapi persekusi yang beringas membuat perlindungan itu tak ada artinya.

Ade Armando terus dihajar, sementara tim liputan jatuh dan terpental.

"Karena tidak mungkin bisa menolong, tim yang terpental mencari polisi untuk meminta pertolongan. Polisi kemudian datang dan memberikan pertolongan," terang Nong Darol.

Baca: 6 Tuntutan BEM SI dalam Demo 11 April, Tuntut Jokowi Tolak 3 Periode hingga Stabilkan Harga Pokok

Pengeroyokan terhadap Ade Armando berlangsung selama setangah jam.

Polisi pun akhirnya membentuk barikade guna mengevakuasi Ade ke dalam kompleks parlemen.

Enam orang polisi diduga turut diserang massa saat proses evakuasi tersebut.

"Ade Armando mendapatkan penanganan dokter polisi pada jam 16.10," tutur Nong Darol.

Ade Armando langsung dilarikan dan dirawat di HCU RS Siloam, Jakarta.

Dosen Ilmu Komunikasi FISIP UI itu dalaml keadaan sadar, namun menderita luka cukup serius lantaran pengeroyokan itu.

"Hasil pemeriksaan dokter menunjukkan ada pendarahan dalam di bagian kepala. Ade Armando beberapa kali muntah dengan mengeluarkan darah," terangnya.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/PUAN)

Baca lengkap soal Covid-19 di sini



Penulis: Shin PuanMaharani
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer