Tameng manusia adalah praktik menempatkan tawanan di sekitar target serangan agar lawan ragu-ragu menyerang.
Berdasarkan laporan intel Inggris, mundurnya pasukan Rusia meninggalkan bukti/jejak serangan-serangan yang menargetkan warga sipil.
Selain itu, ada jejak kuburan massal yang ditinggalkan oleh pasukan Vladimir Putin itu.
"Mundurnya pasukan Rusia dari Ukraina utara meninggalkan jejak [serangan] yang menargetkan nonkombatan, termasuk adanya kuburan massal, penggunaan tawanan sebagai tameng, dan penggalian infrastruktur sipi," demikian bunyi laporan itu dikutip dari The Guardian.
"Pasukan Rusia terus menggunakan improvised explosive device (IED) untuk menimbulkan korban, menurunkan moral, dan membatasi gerakan pembebasan Ukraina."
Tentara Rusia juga disebut terus menyerang infrastruktur sipil dengan serangan yang membahayakan warga sipil.
Sementara itu, Ukraina kini dilaporkan tengah melakukan persiapan demi menghadapi potensi serangan Rusia di wilayah timur.
Belakangan ini Rusia diduga bakal melancarkan serangan besar ke wilayah Donbas.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan negaranya sudah siap menghadapi serangan terbaru Rusia.
Zelenskiy sempat dikunjungi oleh Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, Sabtu, (9/4/2022).
Dalam kunjungannya, Johnson menawarkan bantuan keuangan dan militer kepada Ukraina.
Kata Johnson, Inggris akan menyediakan kendaraan lapis baja dan sistem rudal antikapal.
Selain itu, Inggris bakal menjatuhkan lebih banyak sanksi kepada Rusia dan berhenti mengimpor minyak dari Rusia.
"Ukraina tidak akan bisa dirundung lagi, tidak akan bisa diperas lagi, tidak akan bisa diancam lagi dengan cara yang sama," kata Johnson dikutip dari The Guardian.
Menurut, Ukraina serangan besar Rusia di Ukraina bagian timur akan mirip Perang Dunia II.
"Kalian sekarang membantu kami atau bantuan kalian akan terlambat, dan banyak orang akan tewas," kata Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba, Kamis, (7/4/2022), dikutip dari The Guardian.
Kuleba meminta NATO mengirimkan senjata yang dibutuhkan Ukraina, termasuk sistem pertahanan udara, artileri, kendaraan lapis baja, dan jet.
Selain itu, NATO juga diminta bertindak cepat saat Rusia melancarkan serangan ke Donbas.
"Saya yakin Ukraina akan punya senjata yang diperlukan untuk melawan," katanya.
"Pertempuran di Donbas akan mengingatkan kalian akan Perang Dunia II, dengan adanya operasi besar, ribuan tank, kendaaraan lapis baja, pesawat, artileri."
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan anggota NATO siap membantu Ukraina.
Kata dia, NATO tengah mengirimkan sistem persenjataan dengan berbagai daya jelajah/jangkauan.
Selain itu, pakta pertahanan itu juga bakal memberikan bantuan dalam bentuk keamanan siber dan peralatan perlindungan dari senjata kimia dan biologis.
Baca berita lainnya tentang konflik Ukraina-Rusia di sini