Intel Inggris Tuding Tentara Rusia Gunakan Tawanan sebagai 'Tameng Manusia'

Editor: Febri Ady Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang polisi Ukraina berdiri di dekat jenazah yang ditutupi lembaran plastik setelah serangan roket yang menewaskan sedikitnya 35 orang pada 8 April 2022 di sebuah stasiun kereta api di Kramatorsk, Ukraina timur, yang digunakan untuk evakuasi warga sipil.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Intelijen Inggris menuding pasukan Rusia menggunakan tawanan sebagai tameng manusia atau human shield.

Tameng manusia adalah praktik menempatkan tawanan di sekitar target serangan agar lawan ragu-ragu menyerang.

Berdasarkan laporan intel Inggris, mundurnya pasukan Rusia meninggalkan bukti/jejak serangan-serangan yang menargetkan warga sipil.

Selain itu, ada jejak kuburan massal yang ditinggalkan oleh pasukan Vladimir Putin itu.

"Mundurnya pasukan Rusia dari Ukraina utara meninggalkan jejak [serangan] yang menargetkan nonkombatan, termasuk adanya kuburan massal, penggunaan tawanan sebagai tameng, dan penggalian infrastruktur sipi," demikian bunyi laporan itu dikutip dari The Guardian.

"Pasukan Rusia terus menggunakan improvised explosive device (IED) untuk menimbulkan korban, menurunkan moral, dan membatasi gerakan pembebasan Ukraina."

Tentara Rusia juga disebut terus menyerang infrastruktur sipil dengan serangan yang membahayakan warga sipil.

Zelenskiy dikunjungi Johnson

Sementara itu, Ukraina kini dilaporkan tengah melakukan persiapan demi menghadapi potensi serangan Rusia di wilayah timur.

Belakangan ini Rusia diduga bakal melancarkan serangan besar ke wilayah Donbas.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan negaranya sudah siap menghadapi serangan terbaru Rusia.

Zelenskiy sempat dikunjungi oleh Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, Sabtu, (9/4/2022).

Dalam kunjungannya, Johnson menawarkan bantuan keuangan dan militer kepada Ukraina.

Kata Johnson, Inggris akan menyediakan kendaraan lapis baja dan sistem rudal antikapal.

Selain itu, Inggris bakal menjatuhkan lebih banyak sanksi kepada Rusia dan berhenti mengimpor minyak dari Rusia.

"Ukraina tidak akan bisa dirundung lagi, tidak akan bisa diperas lagi, tidak akan bisa diancam lagi dengan cara yang sama," kata Johnson dikutip dari The Guardian.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson di depan Majelis Rendah, London, 21 Februari 2022. (ELENA FUSCO / AFP / PRU)

"Akan Mirip PD II"

Menurut, Ukraina serangan besar Rusia di Ukraina bagian timur akan mirip Perang Dunia II.

"Kalian sekarang membantu kami atau bantuan kalian akan terlambat, dan banyak orang akan tewas," kata Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba, Kamis, (7/4/2022), dikutip dari The Guardian.

Kuleba meminta NATO mengirimkan senjata yang dibutuhkan Ukraina, termasuk sistem pertahanan udara, artileri, kendaraan lapis baja, dan jet.

Halaman
12


Editor: Febri Ady Prasetyo

Berita Populer