Tentang Anak: Ramadan Jadi Momen Ortu Refleksi Diri dalam Nutrisi, Pengasuhan & Stimulasi Optimal

Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tentang Anak: Ramadan Jadi Momen Ortu Refleksi Diri dalam Nutrisi, Pengasuhan & Stimulasi Optimal

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Aplikasi Tentang Anak kembali mempersembahkan sederet rangkaian webinar dan aktivitas edukatif bagi keluarga Indonesia.

Hal ini bersamaan dengan bulan Ramadan melalui kampanye Bermakna (Berkah Bersama Keluarga Tentang Anak).

Selama kampanye ini berlangsung pada bulan Ramadan, Tentang Anak akan membahas berbagai isu parenting seperti nutrisi, pola asuh, dan stimulasi yang optimal untuk anak Indonesia.

"Bulan Ramadan merupakan momen yang tepat bagi orang tua untuk merefleksikan diri pada peran mereka terhadap tumbuh kembang si kecil," ungkap dr. Mesty Ariotedjo. Sp.A., Founder dan CEO Tentang Anak.

"Tentang Anak berkomitmen untuk terus hadir mendampingi setiap perjalanan orang tua dalam membesarkan anak secara optimal, termasuk di momen spesial bulan suci Ramadan," tambahnya.

Baca: Tentang Anak Luncurkan Lagu Hati Gembira untuk Anak Indonesia di Hari Musik Nasional

Baca: Mengenal Tentang Anak, Aplikasi Ekosistem Parenting Terlengkap untuk Penuhi Kebutuhan Orang Tua

Media Gathering Tentang Anak: Ramadan Jadi Momen Ortu Refleksi Diri dalam Nutrisi, Pengasuhan & Stimulasi Optimal, Selasa (5/4/2022) (Tentang Anak)


Oleh karena itu, melalui berbagai sesi edukatif selama kampanye Bermakna berlangsung, Tentang Anak berharp dapat menghadirkan solusi terutama untuk pemenuhan gizi anak Indonesia yang kini masih menjadi fokus utama pihak pemerintah dan para ahli untuk menekan angka stunting serta obesitas yang tinggi pada anak Indonesia.

Berbagai sesi edukatif Tentang Anak yang akan menitikberatkan pada isu nutrisi pada pola asuh anak ini berlandaskan berbagai studi yang membuktikan bahwa gizi anak Indonesia masih menjadi isu utama yangn dihadapi oleh sebagian orang tua dan anak saat ini.

Berdasarkan survei Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021, menyebutkan prevalensi stuntung sebesar 24,4 persen.

Sementara itu, berdasarkan Riskesdas 2018 prevalensi obesitas pada balita sebanyak 3,8 persen dan obesitas usia 18 tahun ke atas sebesar 21,8 persen.

Kemudian tren ini diperparah oleh pandemi Covid-19. Survei tahun 2020 yang ilaksanakan terhadap rumah tangga berpendapatan rendah di Jakarta menemukan bahwa makanan bergizi seperti buah dan sayur, daging sapi dan ikan, dan kacang-kacangan yang dikonsumsi anak-anak selama pandemi lebih sedikit dibandingkat tahun 2018.

"Balita stunting akan berdampak menurunkan kualitasnya sebagai sumber daya manusia di masa dewasa. Oleh sebab itu stunting harus dicegah terutama di 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)," ungkap Prof. Dr. dr. Damayanti R. Sjarif, Sp.A(K), Dokter Spesialis Anak Konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolik serta Ketua Satgas Stunting IDAI.

"Berbagai cara dapat dilakukan sebagai upaya pencegahan, di antaranya seperti pemberian ASI dan MPASI yang benar berbasis protein hewani serta pemantauan pertumbuhan yang teratur di fasilitas kesehatan seperti posyandu setiap bulannya untuk deteksi dini dan tatalaksana segera weight faltering terbukti dapat mencegah stunting," tambahnya.

Sementara itu, Prof. DR. dr. Dwiana Ocviyanti, SpOG(K), MPH, Dokter Spesialis Kebidanan & Penyakit Kandungan Konsultan Obstertik Ginekologi Sosial serta Ketua Pokja Angka Kematian Ibu (AKI) POGI menambahkan pendapatnya.

Menurutnya, sejak dalam kandungan, janin dapat mengalami gangguan pertumbuhan yang berpotensi menyebabkan stunting.

Bahkan persalinan prematur juga berpotensi menyebabkan stunting.

"Kehamilan di usia remaja, malnutrisi (KEK/kekurangan energi kronik dan obesitas), anemia serta gangguan kesehatan ibu memiliki andil besar terjadinya gangguan pertumbuhan janin dalam kandungan serta persalinan prematur," jelasnya.

"Oleh karena itu, upaya pencegahan stunting perlu dilakukan sejak dini, bahkan sebelum ibu hamil. Kehamilan perlu direncanakan dan dipersiapkan dengan baik," tambahnya.

Menurutnya, uppaya mencegah stunting yang perlu dilakukan adalah menghindarkan kehamilan remaja, rutin memeriksa kehamilan (ANC), menjaga asupan makanan agar memenuhi kebutuhan gizi selama masa kehamilan dan yang terpenting ibu memahami pentingnya perencanaan kehamilan agar ibu tetap sehat dan bahagia saat hamil dan menyusui anaknya.

Rangkaian Edukatif Tentang Anak Selama Bulan Ramadan

Melalui kampanye Bermakna, Tentang Anak menghadirkan berbagai rangkaian webinar dan aktivitas edukatif dari 5 - 26 April 2022 untuk mendampingi orang tua di rumah sembari menunaikan ibadah puasa selama satu bulan penuh.

Orang tua dapat bergabung di berbagai acara tersebut secara gratis melalui aplikasi Tentang Anak dan bagi orang tua yang sudah mendaftar dapat menonton tayangan ulangnya kembali jika terlewat.

Berbagai topik dan pengisi acara yang akan meramaikan kampanye Bermakna dari Tentang Anak dapat ditemukan pada tabel di bawah ini:

 

Rangkaian Edukatif Tentang Anak Selama Bulan Ramadan. (Tentang Anak)



Setelah peluncuran aplikasi Tentang Anak secara resmi pada awal tahun 2022, kini Tentang Anak memiliki berbagai inovasi fitur unggulan dan terbaru yang dapat diakses dengan mudah oleh orang tua Indonesia.

Baca: Cek Jadwal Imsakiyah Tahun 2022 Hari 1-30 Ramadan 1443 H Untuk Wilayah Kota Semarang

Baca: Jadwal Imsakiyah dan Waktu Buka Puasa Ramadan 2022 untuk Wilayah Probolinggo, Jawa Timur

Mari bersama bangun Indonesia lebih baik lagi dimulai dengan pengasuhan, nutrisi, yang optimal di rumah didampingi oleh aplikasi Tentang Anak.

Unduh aplikasi Tentang Anak secara gratis melalui Play Store dan App Store.


(Tribunnewswiki.com/Natalia Bulan R P)



Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer