Sungai Bengawan Solo

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Sungai Bengawan Solo adalah sungai terbesar dan terpanjang di Jawa Tengah.

Sungai Bengawan Solo memiliki panjang sekitar 548,53 km.

Sungai ini mengalir ke dua provinsi, yakni Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Kata Bengawan memiliki arti 'sungai yang besar'. (1)

Baca: Sungai Musi

Pada mulanya nama sungai ini adalah Bengawan Beton.

Sungai ini sudah ada sejak zaman purba dan bertahan hingga saat ini.

Berdasarkan Babad Sala yang ditulis oleh R.M. Sajid, terdapat sebuah dusun bernama Nusupan pada zaman Mataram.

Lokasi dusun ini berada di sebelah tenggara Desa Sala.

Dusun tersebut pada kemudian hari menjadi lokasi pindahnya Keraton Kartasura.

Di Dusun Nusupan terdapat Sungai Bengawan Beton.

Bengawan Beton membelah Dusun Nusupan menjadi dua.

Selanjutnya Bengawan Beton berubah menjadi bandar pelabuhan.

Bandar pelabuhan digunakan saudagar dan nakhoda untuk berlayar ke Gresik atau Surabaya.

Disana terdapat tetua Dusun Sala bernama Kiai Gedhe Sala.

Ia memiliki kewenangan untuk menarik pajak pelabuhan kepada para saudagar yang berdagang di sana.

Makin hari, bandar makin maju dan banyak transaksi jual beli yang dilakukan.

Terjadi perubahan nama pada Bengawan Beton.

Perubahan nama terjadi setelah Keraton Kartasura dipindahkan ke Desa Sala.

Nama tersebut diambil dari nama Kiai Gedhe Sala.

Kiai Gedhe Sala adalah tetua di dusun tersebut.

Sungai ini kemudian dikenal sebagai Bengawan Sala atau Bengawan Solo.

Pembangunan infrastruktur SDA Bengawan Solo dimulai pada abad ke-18 oleh pemerintah kolonial Belanda. (1)

Baca: Sungai Mahakam

Wilayah Administratif Hulu

- Wonogiri

- Karanganyar

- Ponorogo

- Boyolali

- Sragen

- Klaten

Wilayah Administratif Tengah

- Sukoharjo

- Solo

- Ngawi

- Madiun

- Magetan

- Blora

- Cepu

Wilayah Administratif Hilir

- Bojonegoro

- Tuban

- Lamongan

- Gresik (2)

Baca: Sungai Cikahuripan

Air pada Sungai Bengawan Solo dimanfaatkan untuk memenuhi kehidupan masyarakat sekitar.

Selain itu, sungai dimanfaatkan untuk keperluan rumah tangga, keperluan irigasi pertanian, PLTA, dan sebagainya. (3)