Rumor kenaikan harga Pertamax ini muncul seiring dengan makin tingginya harga keekonomian BBM umum RON 92 atau setara Pertamax berdasarkan perhitungan Kementerian ESDM.
Per 1 April 2022, harga batas atas atau keekonomian BBM RON 92 atau harga Pertamax diperkirakan mencapai sebesar Rp16.000 per liter.
Adapun angka tersebut naik dari harga keekonomian pada Maret 2021 yang sebesar Rp14.526 per liter.
Harga Pertamax saat ini yang dijual oleh Pertamina berada pada kisaran harga Rp9.000-Rp9.400 per liter.
Dengan demikian, terdapat perbedaan yang tinggi antara harga jual dan harga keekonomian Pertamax.
Baca: Erick Thohir Sebut Pemerintah Hanya Subsidi Pertalite : Tapi Kalau Pertamax Naik, Mohon Maaf
Baca: Jangan Asal Isi Pertalite atau Pertamax, Ini Anjuran Pertamina Buat Pemilik Motor Honda dan Yamaha
Sinyal kenaikan harga BBM jenis Pertamax mulai 1 April 2022 ini makin menguat setelah Menteri BUMN Erick Thohir sempat menyinggung bahwa harga Pertamax bakal naik dalam waktu dekat.
"Pemerintah sudah memutuskan Pertalite dijadikan subsidi, tapi Pertamax tidak. Jadi kalau Pertamax naik, ya mohon maaf, tapi kalau Pertalite tetap disubsidi. Nanti 1 April tunggu," kata Erick dalam kuliah umum di Universitas Hasanuddin yang ditayangkan melalui YouTube, Rabu (30/3/2022).
Terkait pernyataan Erick tersebut yang menyiratkan bahwa Pertamax naik per 1 April, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga hanya mengonfirmasi untuk menunggu kepastiannya pada esok hari.
"Nah kita tunggu saja 1 April," kata Arya saat dikonfirmasi, Kamis (31/3/2022), dilansir dari Kompas.com.
Sebelumnya, pemerintah juga sudah pernah memberikan sinyal kenaikan harga Pertamax.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawatit sempat berkomentar bahwa Pertamax selama ini dikonsumsi oleh masyarakat golongan atas.
Ia menilai Pertamax bisa saja terkena imbas dari kenaikan harga minyak dunia karena termasuk BBM non subsidi.
"Pertamax bisa saja terkena imbas kenaikan harga minyak dunia karena termasuk BBM yang enggak disubsidi dan dia konsumsi masyarakat golongan atas," ungkapnya dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2022, Selasa (22/3/2022).
(tribunnewswiki.com/Rakli Almughni)
Baca lebih lengkap seputar berita terkait lainnya di sini