Dikutip TribunnewsWiki dari Al Jazeera, Rabu (30/3/2022), Layanan Darurat Negara (SES) mengatakan di saluran Telegram-nya bahwa serangan dari pasukan Rusia tersebut telah menghancurkan bagian tengah gedung itu dari lantai pertama hingga lantai sembilan.
SES juga melaporkan bahwa sebanyak 33 dari mereka yang terluka ditarik dari puing-puing gedung yang hancur.
Operasi pencarian dan penyelamatan rehadap korban pun terus berlanjut.
Video dan gambar yang diposting di media sosial oleh administrator regional Vitaliy Kim menunjukkan gumpalan asap tebal mengepul di langit dan lubang besar di gedung.
Sejak invasi Ukraina dimulai pada 24 Februari 2022, pasukan Rusia telah menyerang pelabuhan selatan Ukraina termasuk Kherson, Odesa, Mykolaiv dan Mariupol ketika mereka mencoba untuk memotong Ukraina dari Laut Hitam dan membangun koridor darat dari Rusia ke Krimea, semenanjung yang direbut Rusia pada tahun 2014.
Baca: Berunding di Turki, Rusia Berjanji Kurangi Serangan terhadap Ibu Kota Ukraina
Baca: Ukraina Klaim Tentaranya Berhasil Merebut Kembali Kota di Pinggiran Kyiv dari Kendali Rusia
Stefanie Dekker dari Al Jazeera, melaporkan dari Mykolaiv, mengatakan suasana di kota pelabuhan selatan itu sangat tegang setelah serangan tersebut.
"Anda dapat melihat banyak jendela apartemen di sini dan di daerah sekitarnya telah pecah," kata Dekker dari lokasi kejadian.
“Kami tiba di sini sekitar satu jam setelah pemogokan itu. Ada sirene serangan udara lagi dan orang-orang panik. Kami melihat petugas penyelamat melarikan diri dari lokasi, dan kemudian kami semua pergi ke tempat penampungan," lanjut jurnalis perempuan itu.
"Kami berbicara dengan seorang wanita yang menangis, mengatakan 'Saya tidak bisa menangani ini lagi; itu konstan'."
"(Ukraina) telah menahan serangan darat selama berminggu-minggu tetapi tentu saja, Rusia mengendalikan langit dan jika itu menembaki, dari laut, dari darat, (dan melakukan) serangan udara ... itu menempatkan pasukan darat pada posisi yang kurang menguntungkan," kata Dekker.
Rusia menyebut tindakannya di Ukraina sebagai "operasi militer khusus" untuk melucuti senjata tetangganya.
Mereka membantah menargetkan warga sipil dan tidak mengomentari serangan terhadap Mykolaiv.
Ukraina dan Barat mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin melancarkan perang agresi yang tidak beralasan.
(tribunnewswiki.com/Rakli Almughni)
Baca lebih lengkap seputar berita terkait lainnya di sini