Selain itu, operasi militer Rusia di sekitar Kiev dan kota lainnya juga bakal diperkecil.
"Keputusan untuk mengurangi aktivitas militer secara besar-besaran ke arah Kiev dan dan Chernihiv telah dibuat," kata Wakil Menteri Pertahanan Rusia Alexander Fomin dikutip dari Reuters.
Namun, Fomin tidak menyebutkan pengurangan serangan di wilayah yang menjadi medan pertempuran sengit, seperti Mariupol, Sumy, Kherson, dan Mykolaiv.
Dalam invasi yang sudah berlangsung lebih dari sebulan, pasukan Rusia mendapat perlawanan tangguh dari pasukan Ukraina.
Bahkan, belakangan ini Ukraina merebut kembali beberapa wilayah dari tangan pasukan Rusia.
Menurut AS, sejumlah pasukan Rusia mulai menarik diri dari medan pertempuran di sekitar Kiev.
Baca: Ukraina Klaim Tentaranya Berhasil Merebut Kembali Kota di Pinggiran Kyiv dari Kendali Rusia
Kendati demikian, AS memperingatkan bahwa ancaman terhadap ibu kota Ukraina itu belum berakhir.
"Ini tidak berarti bahwa ancaman terhadap Kiev telah usai," kata Juru Bicara Pentagon, John Kirby.
Beberapa pakar mengatakan area yang dikurangi serangannya umumnya adalah area yang tidak bisa dipertahankan Rusia.
"Apakah 'kami akan mengurangi operasi militer secara besar-besaran' = 'kami sedang dihajar habis-habisan, dialihkan menjadi pertahanan yang tergesa-gesa?"' kata mantan komandan pasukan AS di Eropa, Mark Hertling, melalui Twitter.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan yang bisa dipercaya hanyalah hasil nyata dari perundingan ini.
"Kita dapat berkata bahwa kita menerima isyarat positif dari perundingan itu, tetapi mereka tidak mengurangi ledakan tembakan artileri Rusia," kata Zelenskiy.
Baca: Menjelang Negosiasi di Turki, Ukraina Ambil Alih Sejumlah Wilayah dari Tangan Rusia
Dalam perundingan itu, delegasi Ukraina mengatakan Kiev setuju untuk tidak bergabung dengan aliansi pertahanan atau menempatkan pangkalan militer asing di wilayahnya.
Namun, Ukraina akan memiliki jaminan keamanan yang mirip dengan "Pasal 5" NATO, yakni pertahanan militer bersama.
Ukraina menyebut Israel dan anggota NATO seperti Kanada, Polandia, dan Turki sebagai negara yang akan memberikan jaminan keamanan.
Selain itu, Rusia, AS, Inggris, Jerman, dan Italia juga bisa turut dilibatkan.
Beberapa wilayah yang dikuasai Rusia, belakangan ini diambil alih kembali oleh Ukraina,
Pasukan Ukraina mengklaim telah mengambil alih daerah pinggiran ibu kota Ukraina, Kiev, dari tangan Rusia.