Di Depan Pemimpin NATO, Joe Biden Sebut Rusia Sebaiknya Dikeluarkan dari G20

Editor: Febri Ady Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Amerika Serikat Joe Biden akan menaiki pesawat Air Force One Boeing 747 setelah bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, di Bandara Cointrin, Jenewa, Swiss, Rabu, 16 Juni 2021.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan Rusia sebaiknya dikeluarkan dari Group of Twenty (G20), Kamis, (24/3/2022).

Perkataan itu diucapkannya saat menghadiri rapat dengan para pemimpin NATO dan sekutunya di Brussels, Belgia.

"Jawaban saya, ya, tergantung pada G20," kata Biden ketika ditanyai apakah Rusia harus dikeluarkan, dikutip dari Reuters.

Biden juga berkata apabila negara-negara seperti Indonesia dan lainnya tidak menyetujui dikeluarkannya Rusia, maka menurutnya Ukraina harus diizinkan menghadiri pertemuan G20.

Melansir pemberitaan PBS, Biden dan sekutu Baratnya berjanji akan menjatuhkan sanksi baru kepada Rusia atas invasinya ke Rusia.

Selain itu, dalam rapat itu dibahas bagaimana respons NATO seandainya Vladimir Putin menggunakan senjata kimia, biologi, dan nuklir di Ukraina.

Sebelumnya, Biden telah memperingatkan kemungkinan Rusia menggunakan senjata kimia.

Baca: China Tuding AS Penipu dan Biang Onar : Semua Tahu Siapa yang Harus Disalahkan atas Perang Ukraina

Bendera Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau North Atlantic Treaty Organization (NATO). (OFFICIAL EMBLEM OF NATO/WIKIMEDIA)

Namun, Biden kembali menegaskan bahwa AS dan NATO tidak akan mengerahkan pasukan ke Ukraina.

Presiden Ukraina Zelenskiy berterima kasih atas bantuan yang diberikan oleh AS dan sekutunya.

Zelenskiy juga meminta bantuan jauh lebih banyak daripada yang sekarang ini diberikan oleh negara-negara Barat.

"Satu persen dari seluruh pesawat kalian, satu persen dari seluruh tank kalian," kata Zelenskiy dikutip dari PBS.

"Kami tidak dapat membelinya. Ketika kami memiliki semua ini, itu akan memberi kami, sama seperti kalian, keamanan 100 persen."

Biden mengatakan akan ada lebih banyak bantuan yang mengalir ke Ukraina.

Kendati demikian, negara-negara Barat juga menginginkan agar berhati-hati agar tidak membuat konflik di Ukraina menyebar ke negara lain.

Baca: WHO Sebut Sudah Ada Puluhan Serangan terhadap Rumah Sakit di Ukraina

"NATO telah memutuskan mendukung Ukraina dalam perang ini tanpa harus berperang dengan Rusia," kata Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Bantuan peralatan tempur senilai milaran dolar dilaporkan telah disediakan untuk Ukraina.

Seorang pejabat AS mengatakan negara-negara Barat kini tengah membahas kemungkinan pengiriman senjata antikapal karena khawatir Rusia akan melancarkan serangan di sepanjang pantai Laut Hitam.

7.000 hingga 15.000 tentara Rusia tewas

NATO pada hari Rabu, (23/3/2022), memperkirakan sudah ada 7.000 hingga 15.000 tentara Rusia yang tewas di Ukraina.

Jumlah ini termasuk besar. Sebagai perbandingan, Rusia kehilangan sekitar 15.000 pasukan selama perang 10 tahun di Afganistan.

Halaman
12


Editor: Febri Ady Prasetyo
BERITA TERKAIT

Berita Populer