Nekat Mangkir dari Pembicaraan Perdamaian, Rusia Dimarahi Jepang

Editor: Febri Ady Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida di Kantor Perdana Menteri, Tokyo, 5 Januari 2022.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Jepang dilaporkan naik pitam karena Rusia menarik diri dari pembicaraan perdamaian dengan Jepang, Selasa (22/3/2022).

Mangkirnya Rusia dari pembicaraan itu merupakan tanggapan atas sanksi yang dijatuhkan Jepang kepada Rusia karena menyerbu Ukraina.

Selain itu, proyek ekonomi bersama yang terkait dengan Kepulauan Kuril juga terpaksa ditangguhkan.

Rusia dan Jepang hingga saat ini belum mengakhiri perselisihan akibat Perang Dunia II yang sebenarnya sudah berakhir tahun 1945.

Hubungan kedua negara itu masih panas karena masalah Kepulauan Kuril yang masih disengketakan.

Kepulauan tersebut berada di dekat pulau paling utara milik Jepang, yakni Hokkaido.

Rusia menyebut kepulauan itu sebagai Kuril, sedangkan Jepang menyebutnya sebagai Wilayah Utara.

Kepulauan Kuril direbut oleh Uni Soviet pada penghujung Perang Dunia II.

Baca: Korsel & Jepang Tuduh Korut Tembakkan Rudal ke Lautan, Belum Ada Laporan Kerusakan

Presiden Rusia Vladimir Putin saat konferensi pers bersama Perdana Menteri Hungaria di Kremlin, 1 Februari 2022. (YURI KOCHETKOV / POOL / AFP)

Baru-baru ini Jepang menjatuhkan sanksi kepada 76 individu, 7 bank, dan 12 lembaga yang ada di Rusia.

"Dengan situasi saat ini, Rusia tidak berminat melanjutkan negosiasi dengan Jepang dalam hal perjanjian perdamaian," kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam pernyataannya, Senin, (21/3/2022), dikutip dari Channel News Asia.

Rusia juga menyebut sikap tidak bersahabat dari Jepang sebagai alasan mangkirnya Rusia.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan sangat menyesalkan keputusan Rusia.

Fumio mengatakan keputusan itu "tidak adil" dan "sepenuhnya tidak dapat diterima".

"Situasi saat ini disebabkan oleh invasi Rusia ke Ukraina, dan respons Rusia yang mengaitkan hal ini ke dalam hubungan Jepang-Rusia sangat tidak adil dan sepenuhnya tidak dapat diterima," kata dia.

"Bersama dengan negara lain di dunia, Jepang dengan tegas harus terus menjatuhkan sanksi kepada Rusia," kata dia.

Baca: Diminta Mengecam Invasi Rusia ke Ukraina, Dubes China: Jangan Naif

Baca: Tiongkok Bantah Kirimkan Senjata untuk Bantu Invasi Rusia ke Ukraina

Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno mengatakan Jepang telah melayangkan protes kepada duta besar Rusia di Tokyo.

Pada pekan lalu Jepang juga telah mengumumkan rencananya mencopot status "negara paling disukai" milik Rusia dalam perdagangan.

Jepang juga akan melarang impor sejumlah produk dari Rusia.

Sementara itu, pada akhir tahun lalu Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Tokyo dan Moskwa sama-sama menginginkan hubungan baik.

Tidak tercapainya perjanjian perdamaian, kata Putin, adalah hal yang aneh.

Selain itu, Rusia telah menarik diri dari pembicaraan dengan Jepang mengenai proyek kerja sama di Kepulauan Kuril.

(Tribunnewswiki)

Baca berita lainnya tentang Jepang di sini



Editor: Febri Ady Prasetyo

Berita Populer