Viral Video Saifuddin Ibrahim Minta Menag Hapus 300 Ayat Alquran, Polri Akan Dalami isi Konten

Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Viral Video Saifuddin Ibrahim Minta Menag Hapus 300 Ayat Alquran, Polri Akan Dalami isi Konten

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) bakal mendalami video viral pendeta bernama Saifuddin Ibrahim yang meminta Menteri Agama (Menag) agar 300 ayat di Al Quran dihapus.

Mengutip Kompas.com, Kepala Divisi (Kadic) Humas Polri Inspektur Jenderal (Irjen) Dedi Prasetyo menyebut, video itu akan didalami oleh tim Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim.

"Polri khususnya Dit Siber Bareskrim akan mendalami isi konten video tersebut," kata Dedi saat dikonfirmasi, Jakarta, Kamis (17/3/2022).

Diketahui, baru-baru ini Saifuddin Ibrahim telah menghapus video tersebut dari akun YouTube-nya.

Saifuddin dalam video tersebut meminta Menag Yaqut Cholil Qoumas untuk menghapus 300 ayat Al Quran.

Pria yang berprofesi sebagai pendeta ini, bahkan mengaku sudah sering menyampaikan permintaanya tersebut kepada Menag.

"Saya sudah mengatakan berulang kali kepada Pak menteri Agama dan inilah menteri agama yang saya kira menteri agama yang toleransi dan damai tinggi terhadap minoritas," ucap Saifuddin .

Sementara itu, melansir WartaKota, Saifuddin Ibrahim juga menyebut bahwa Menag tak perlu takut dengan umat Islam, lantaran pemerintah memiliki Banser NU yang bisa digerakkan sebagai Panglima Banser.

"Saya sudah mengatakan berulang kali kepada Pak menteri Agama dan inilah menteri agama yang saya kira menteri agama yang toleransi dan damai tinggi terhadap minoritas. Mohon menteri agama agar situasi seperti ini dikondusifkan, jangan takut dengan kadrun," ungkap Saifuddin dalam tayangan.

Tangkapan layar Pendeta Saifuddin Ibrahim

Baca: Menag Yaqut Sebut Sertifikasi Halal Bukan Lagi Diselenggarakan MUI, Tapi Pemerintah

"Bapak adalah pemerintah, menteri Jokowi-bapak memiliki banyak hal, bapak memiliki tentara, pakailah tentara. Bahkan bapak punya Banser NU yang seluruh Indonesia itu bisa digerakkan bapak sebagai Panglima Banser.

"Untuk apa takut mengatakan masalah Adzan, itu urusan menteri agama kenapa rakyat marah. Gak usah takut dan jangan mundur sedikit pun dengan kaum kadrun, kaum Islam sontoloyo itu pak. Saya dukung sekali," tegas Saifuddin .

Tidak hanya menyebut soal suara Adzan, Saifuddin juga menyinggung terkait kurikulum yang ada di madrasah, tsanawiyah sampai perguruan tinggi Islam.

Ia menegaskan, sumber kekacauan itu diklaim berasal dari kurikulum di lembaga pendidikan Islam yang tidak benar.

"Bahkan kurikulum-kurikulum di pesantren Pak, jangan takut untuk dirombak. Bapak periksa, ganti guru-gurunya, karena pesantren itu melahirkan kaum radikal semua. Seperti saya dulu ini radikal, karena saya belajar di Pesantren, saya mengajar di Pesantren Zaitun Indramayu, itu pusat teroris itu pak," papar Saifudin.

"Tapi teroris yang kelas berdasi yang ada di Pesantren Az Zaitun. Saya gurunya dan saya mengerti. Bahkan, kalau perlu pak, 300 ayat (al-Quran) yang menjadi pemicu hidup intoleran, pemicu hidup radikal dan membenci orang lain karena beda agama itu di-skip atau direvisi atau dihapuskan dari Al-Quran Indonesia, ini berbahaya sekali," ucap dia.

Pernyataan tersebut diketahui merujuk pada keputusan pmerintah Cina yang menghapuskan sejumlah ayat dalam Al Quran. Sehingga, Muslim Uighur ditekan untuk tidak menjadi teroris seperti di Indonesia.

Baca: Kemenag Tegaskan Gus Yaqut Tidak Bandingkan Suara Azan dengan Suara Anjing

"Saya melihat Pemerintah Cina itu menghapus Al Quran, ayat-ayat yang kasar itu dari Al Quran Cina, sehingga tidak ada satu bangsa Uighur pun-muslim Uighur yang menjadi teroris di sana," ungkap Saifuddin .

"Nah ini yang menjadi perhatian saya agar ayat-ayat yang keras itu tidak diajarkan di pesantren ataupun madrasah-madrasah di seluruh Indonesia," ucap dia.

"Merevisi kurikulum-kurikulum itu agar tidak menghancurkan bangsa Indonesia. Padahal kita sadari selama ini semua teroris datang dari pesantren. Tidak ada teroris itu datang dari sekolah Kristen," kata Saifuddin.

Baca: Bandingkan Suara Azan dengan Gonggongan Anjing, Menag Yaqut Dilaporkan kepada Polisi

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Anindya)

Baca selengkapnya terkait Saifudin Ibrahim di sini



Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer