Amien mengatakan, lembaga legislatif yakni Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Majelis Perwakilan Rakyat (MPR) saat ini seolah tunduk terhadap keinginan pemerintah.
"Hampir semua anggotanya (MPR, DPR) menjadi Yes Man dan Yes Woman pada apa saja yang diinginkan Pak Jokowi. Rezim Jokowi berhasil melakukan political buying yang nyaris sempurna," kata Amien dalam diskusi virtual Dewan Perwakilan Daerah (DPD) bertajuk "Mencari Solusi Permasalahan Negara dan Bangsa Indonesia", Senin (14/3/2022) kemarin, dikutip dari Kompas.com.
Amien mengatakan, DPD menjadi harapan untuk menolak dan menghentikan wacana penundaan pemilu ataupun perpanjangan masa jabatan menjadi 3 periode.
Dirinya meminta Ketua DPD La Nyalla Mattalitti menjadikan lembaga itu sebagai penyeimbang.
"DPD masih merupakan harapan kita. Jadi counter balance dari tetangga sebelah itu yang semuanya, sebagian besar sudah menjadi Yes Man Yes Woman," kata Amien.
"Wanti-wanti saya ini harus dihentikan, kalau nekat saja sesungguhnya kita mengizinkan," ujar Amien.
Baca: Muhammad Amien Rais
Baca: Partai Ummat Resmi Jadi Partai Politik, Siap Bertarung pada Pemilu 2024
Amien menyatakan menolak keras wacana penundaan pemilu yang disuarakan sejumlah petinggi partai politik koalisi dan pejabat pemerintah.
Dirinya menganggap hal itu sebagai penghinaan terhadap konstitusi atau Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
"Di samping itu menghina konstitusi, tapi juga merupakan makar juga terhadap konstitusi. Tapi, lepas dari itu, juga betul menghina kecerdasan akal manusia sehat," ujar Amien.
"Kalau kita hanya diam, kita telah melakukan sebuah bunuh diri nasional," ucap Amien.