Dilansir oleh Kompas.com, ayah satu anak itu menyebut tidak ada unsur yang membuatnya harus mengembalikan uang tersebut.
Arief mengatakan tidak ada yang perlu dikembalikan lantaran transaksi antara ia dan Doni merupakan akad jual beli.
Sehingga seharusnya, mobil Porsche tersebut yang disita polisi, nukan mengembalikan uangnya.
"Unsurnya enggak ada yang masuk untuk balikin uang karena akadnya jual beli," tulis Arief di akun Instagram @ariefmuhammad, dikutip Minggu (13/3/2022).
"Wujud barangnya ada. Jadi yang akan terjadi, barangnya yang akan disita, bukan duitnya yang dikembalikan," tambahnya.
Baca: Polisi Telusuri Aset Doni Salmanan di Bandung, Istri dan Manajer Diperiksa Pekan Depan
Arief Muhammad kemudian memberikan contoh mudah guna memperjelas keterangannya.
"Sama saja kayak dia belanja tas di GUCCI LV Plaza Indonesia. Tasnya yang disita, bukan store GUCCI LV-nya yang balikin duit," tulis Arief.
"Semoga mencerahkan yaa, karena beberapa masih ada yang enggak paham bedanya 'dikasih' dengan 'jual beli'. Secara konteks sudah beda banget," sambung dia.
Seperti diketahui, Doni Salmanan membeli mobil Porsche 911 Carrera S milik Arief Muhammad sebagai kado untuk istrinya, Dinan Fajrina.
Tetapi, sejak pihak kepolisian meminta orang-orang yang pernah menerima uang atau barang dari Doni melaporkannya kepada polisi, sehingga nama Arief Muhammad pun turut menjadi perbincangan lantaran mendapatkan uang dari Doni usai menjual mobil Porsche.
Baca: Polisi Ungkap Modus Penipuan Doni Salmanan, Jebak Anggota di Quotex, Janjikan Untung
Tak hanya Arief, Doni Salmanan juga pernah menyawer Reza Arap senilai Rp 1 miliar saat live streaming game.
Pasangan Rizky Billar serta Lesti Kejora juga menerima amplop hadiah pernikahan .
Tak hanya itu saja, Doni Salmanan juga pernah membeli minuman racikan Rizky Febian sebesar Rp 400 juta.
Sayangnya, kini Doni Salmanan resmi menjadi tersangka atas kasus penipuan aplikasi Quotex.
Pria asal Jawa Barat tersebut terancam Pasal 45 ayat (1) juncto Pasal 28 ayat (1) Undang Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara.
Pasal 378 KUHP tentang Penipuan dengan ancaman 4 tahun penjara dan Pasal 3 UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dengan ancaman 20 tahun penjara.
Baca lengkap soal Doni Salmanan di sini