Turut hadir dalam peluncuran KMT edisi terbaru tersebut, Direktur Jenderal (Dirjen) Perkeretaapian Zulfikri, Direktur Utama (Dirut) PT Kereta Api Indonesia (KAI) Didiek Hartantyo, Plt Direktur Utama (Dirut) Kereta Commuter Indonesia (KCI) Roppiq Lutzfi Azhar, Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi, serta Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Solo, Ahyani.
Sebagai perayaan satu tahun perjalanan KRL tersebut, Menhub juga membagikan KMT kepada penumpang di Stasiun Solo Balapan.
“Inovasi kartu multi trip ini menunjukkan bahwa Dirjen Perkeretaapian dan PT KCI telah konsisten dalam merawat apa yang diperintahkan presiden. Bahwasanya angkutan massal merupakan keniscayaan yang harus dilakukan,” ujar Budi.
Peluncuran KMT tersebut diharapkan akan semakin memudahkan masyarakat dalam melakukan pembayaran tiket secara non tunai.
Kementerian Perhubungan juga berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan.
Salah satu aspek yang akan ditingkatkan adalah waktu tunggu kedatangan antar kereta (headway), menjadi lebih singkat.
“Sekarang headway-nya masih 30 menit. Selanjutnya akan kami persingkat hingga 5 menit agar mampu meningkatkan kapasitas penumpang hingga 6 kali lipat,” ucapnya.
KRL Yogyakarta-Solo diresmikan pada 1 Maret 2021 lalu oleh Presiden Joko Widodo.
Tercatat sudah ada 2 juta penumpang yang menggunakan moda transportasi tersebut.
“KRL Jogja-Solo harus tersambung dengan angkutan lainnya, seperti dengan Terminal Tirtonadi dan Bandara Adi Sumarmo. Kami harap minat masyarakat menggunakan KRL terus meningkat seperti di Jakarta yang per harinya mencapai 1,2 juta penumpang,” ujarnya.
Baca: Kereta Rel Listrik (KRL) Yogyakarta-Solo
Baca: Stasiun Solo Balapan
Sementara itu, Plt Dirut Utama KCI Roppiq Lutzfi Azhar mengatakan, sudah ada sekitar 250 ribu KMT yang beredar di masyarakat, selama satu tahun beroperasinya KRL Yogyakarta-Solo.
Setelah melakukan peluncuran KMT di Solo, Menhub bersama rombongan kemudian bertolak menuju Yogyakarta dan membagikan kartu tersebut kepada penumpang.