Indra Kenz ditetapkan sebagai tersangka pada Kamis, (24/2/2022), lalu setelah dilaporkan oleh sejumlah orang yang merasa dirugikan melalui konten videonya.
Kerugian sementara para korban akibat Indra Kenz diduga mencapai Rp25 miliar.
Sementara itu, sosok yang juga menjadi sorotan ialah dalang di balik aplikasi Binomo.
Hingga kini, pemilik aplikasi Binomo masih menjadi misteri dan masih diburu Bareskrim Polri.
Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermawan menduga bahwa Indra Kenz menutupi identitas dan sosok pengelola sekaligus pemilik platform aplikasi Binomo selama proses pemeriksaan.
Dikatakan Whisnu, Indra Kenz mengaku tak kenal sosok dalang di balik aplikasi Binomo.
"(Platform) Binomo itu dia (Indra) mengatakan, si Indra Kenz itu, dia mengatakan dia tidak kenal, dia menutupi," kata Whisnu kepada wartawan, pada Selasa (1/3/2022), dilansir dari Kompas.com.
Menurut Whisnu, Indra Kenz tak mungkin tidak mengenal pengelola platform aplikasi Binomo.
Terlebih, Indra Kenz Sering menerima uang dari aplikasi Binomo.
"(Indikasi) menutupi, bagaimana dia terima uang kalau dia tidak tahu. Memang uang dari langit dia bisa kaya gitu," kata Whisnu.
Baca: Binomo
Baca: Indra Kenz
Dari hasil pengembangan penyidik, server aplikasi Binomo diduga ada di luar negeri.
Kendati begitu, polisi menyatakan bahwa dalang dan pemain aplikasi Binomo juga ada di Indonesia.
"Server luar negeri, tapi main di sini juga, orang Indonesia lah. Tunggu waktu lah kita akan ungkap (dalang di balik aplikasi Binomo)," ujar Whisnu.
Sementara itu, pada 10 Maret 2022, Whisnu juga menegaskan bahwa pemilik aplikasi berkedok trading binary option platform Binomo ada di Indonesia.
Dia berujar bakal ada tersangka baru selain mitra aplikasi Binomo Indra Kenz.
"Saya sampaikan bahwa kami duga ada di Indonesia, pemilik ada di Indonesia," kata Brigjen Whisnu, Kamis (10/3/2022).
Informasi tersebut diperoleh berdasarkan hasil pendalaman dan koordinasi dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Whisnu berpandangan bahwa penyidik dan polisi melakukan pendalaman tersebut melalui tracing asset dari payment gateway.
"Kami lagi mencoba pendalaman terhadap payment gateway-nya karena itu semua ada di Indonesia," ujarnya.
(tribunnewswiki.com/Rakli Almughni)
Baca lebih lengkap seputar berita terkait lainnya di sini