Keraguan makin meningkat pada Selasa, (8/3/2022), setelah penyelidik polisi Thailand mengatakan bahwa bukti dan saksi menunjukkan kelalaian yang menyebabkan kematian Tangmo Nida, bukan pembunuhan.
Dikutip TribunnewsWiki dari Bangkok Post, Jumat (11/3/2022), hasil otopsi dari Tangmo Nida kini telah keluar.
Menurut dokter forensik, hasil autopsi tidak menemukan adanya gigi patah atau cedera kepala pada tubuh Tangmo Nida.
Dokter di Institut Kedokteran Forensik (IFM) Rumah Sakit Umum Polisi yang melakukan otopsi mengatakan dia telah memeriksa rongga mulut dan tidak menemukan adanya gigi yang patah.
Sementara itu, dalam pemeriksaan di tengkorak Tangmo Nida juga tidak ditemukan tanda-tanda trauma dari benda keras.
Otopsi ini dilakukan setelah aktor dan pekerja penyelamat sukarelawan Ekkapun "Tide" Bunluerit, yang termasuk orang pertama yang melihat mayat itu setelah diambil dari sungai, mengatakan kepada sebuah acara TV bahwa wajah Tangmo mungkin terkena benda keras karena memar di sekitar mata kanannya, dengan beberapa gigi yang tampaknya patah.
Baca: Fakta Terbaru Kasus Kematian Tangmo Nida, Sang Ibu Memaafkan Tersangka Usai Terima Uang Rp13 Miliar
Baca: Foto Jenazah Tangmo Nida yang Tewas di Sungai Beredar, Kepolisian Thailand Bereaksi
Mayjen Pol Supichai Limsiwawong, kepala IFM, mengatakan dokter yang melakukan otopsi memberi tahu dia bahwa tubuh Tangmo mengalami beberapa luka, terutama yang besar ditemukan di paha kanan.
Namun, dia mengaku belum menerima laporan tentang cedera kepala tersebut.
Ia mengatakan sampel jaringan tubuh Tangmo sudah dikirim ke dua rumah sakit untuk diperiksa sehingga belum ada hasilnya.
Tangmo Nida (37), jatuh ke Sungai Chao Phraya di dekat dermaga Pibul 1 di distrik Muang sekitar pukul 22:40 waktu setempat pada 24 Februari 2022 saat bepergian dengan speedboat bersama lima orang lainnya.
Mayatnya ditemukan sekitar pukul 1 siang pada 26 Februari 2022.
Tanupat "Por" Lerttaweewit, pemilik kapal, dan Phaiboon "Robert" Trikanjananun, pengemudi, telah dituduh mengoperasikan kapal tanpa izin dan kelalaian yang menyebabkan kematian.
(tribunnewswiki.com/Rakli Almughni)
Baca lebih lengkap seputar berita terkait lainnya di sini