Ganggu Mesin Perang Putin, AS Melarang Impor Minyak, Gas, dan Batu Bara dari Rusia

Editor: Febri Ady Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Amerika Serikat Joe Biden akan menaiki pesawat Air Force One Boeing 747 setelah bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, di Bandara Cointrin, Jenewa, Swiss, Rabu, 16 Juni 2021.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengumumkan bahwa AS kini melarang impor minyak dan gas dari Rusia.

Keputusan ini digunakan sebagai upaya untuk menghukum Rusia karena nekat menyerbu Ukraina.

"Amerika Serikat kini menargetkan saluran utama ekonomi Rusia," kata Biden dikutip dari NPR, (9/3/2022).

"Artinya, minyak dari Rusia tidak lagi diterima di pelabuhan AS dan rakyat Amerika akan memberikan pukulan kuat lainnya kepada mesin perang Putin."

Pelarangan ini juga berlaku untuk impor LNG, produk yang dibuat dari minyak, dan batu bara.

Pembelian baru akan segera dihentikan. Namun, para pengimpor yang memiliki kontrak minyak dengan Rusia punya 45 hari untuk mengakhiri pengiriman.

Biden mengatakan keputusan ini menjadi langkah penting untuk menghukum Presiden Rusia Vladimir Putin.

Baca: Bank Dunia Beri Pinjaman dan Hibah Rp 10,4 Triliun untuk Ukraina

Baca: Dubes AS: Sudah Jelas Putin Punya Rencana Menghancurkan Ukraina

Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Minggu (16/5/2021). (White House)

Namun, Biden juga memperingatkan warga AS harus bersiap jika nantinya harga minyak akan naik.

Saat ini, di tengah invasi Rusia ke Ukraina, harga minyak memang melambung tinggi.

Harga minyak per galon di AS mencapai $4,173. Ini merupakan yang tertinggi sejak tahun 2008.

Lebih lanjut, Biden mengatakan upaya mempertahankan kemerdekaan memang membutuhkan biaya.

Dia berjanji akan meminimalkan dampak pelarangan impor minyak dari Rusia.

Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan Biden akan terus bekerja sama dengan dengan para pemakai energi untuk melepaskan lebih banyak cadangan darurat.

Selain itu, keputusan ini juga akan membuat pemerintahan Biden makin mengurangi ketergantungan akan bahan bakar fosil.

Baca: Ukraina Sebut 20.000 Relawan Asing dari 52 Negara Ingin Ikut Bertempur Melawan Rusia

Pejabat tersebut mengatakan AS dan sekurunya perlu mengurangi ketergantungan tersebut dan beralih kepada sumber energi yang dapat diperbarui.

Biden mengatakan keputusan ini dibuat setelah berkomunikasi dengan sekutu AS di Eropa.

Dia menyadari bahwa banyak negara pengimpor minyak dari Rusia yang tidak punya cadangan energi jika menghentikan impor dari negara yang dipimpin Putin itu.

Negara-negara Eropa dilaporkan mengimpor minyak Rusia enam kali lebih banyak daripada AS.

Namun, Biden merasa AS mampu menghentikan impor demi mengganggu mesin perang Rusia.

"Kita tidak akan menyubsidi perang yang dilakukan Putin. Kita bisa mengambil langkah ini ketika yang lainnya tidak bisa."

Halaman
12


Editor: Febri Ady Prasetyo

Berita Populer