Studi Lazada Ungkap 3 Keterampilan Utama untuk Berkembang di Ekonomi Digital Indonesia

Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Studi Lazada Ungkap 3 Keterampilan Utama untuk Berkembang di Ekonomi Digital Indonesia

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Lazada Indonesia mengungkap berbagai temuan dari studi yang bertajuk 'Pengembangan Talenta untuk Ekonomi Digital Indonesia'.

Termasuk di antaranya tiga kategori keterampilan utama yang harus dikuasai oleh talenta Indonesia, sejalan dengan cepatnya pertumbuhan industri digital.

Untuk menumbuhkan dan memberdayakan 3,7 juta pekerjaan baru di sektor digital, diperlukan diperlukan adanya: kolaborasi dan kemitraan intensif antara pemerintah dan pihak swasta, upaya merangkul budaya pertumbuhan, perubahan, dan inovasi, sert memberdayakan komunitas untuk terlibat dan berkontribusi dalam ekonomi digital Indonesia.

Dengan dukungan YCP Solidiance, konsultan manajemen di Asia, Studi Lazada yang dilakukan pada kuartal keempat 2021 memberikan gambaran lanskap tenaga kerja Indonesia saat ini.

Ketika Indonesia diprediksi akan mengalami bonus demografi mulai tahun 2030 dengan total usia produktif mencapai 64 persen dari total populasi.

Baca: Kunjungan Ridwan Kamil ke Gudang Lazada Tandai Mulainya Gerakan AKAR Digital Jawa Barat

Baca: Lazada Luluskan 80 Peserta Magang Kampus Merdeka 1, Siap Sambut 30 Ribu Pelamar untuk Batch Kedua

Ferry Kusnowo, Executive Director Lazada Indonesia (Istimewa)

Kelompok usia produkti ini akan menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.

Hal ini konsisten dengan laporan dari Google, Bain, dan Temasek (2021) yang memprediksi bahwa ekonomi digital Indonesia akan terus tumbuh dan mencapai nilai USD146 miliar di tahun 2025.

Untuk tetap relevan dengan perubahan dan dinamika yang ada di industri digital, Studi Lazada 2021 mengidentifikasi tiga kategori keterampilan utama yang harus dikuasai talenta Indonesia untuk bisa berkembang.

1. Keterampilan Sosial (Social Skills)

Keterampilan untuk memiliki pola pikir yang beradaptasi, berpikir kritis, dan analitis.

2. Keterampilan Digital (Digital Skills)

Keterampilan digital yang kompleks akan terus dibutuhkan oleh industri untuk mempercepat efisiensi karena pengambilan keputusan berbasis data (data-driven decision-making) menjadi lebih relevan.

3. Keterampilan Penggerak Bisnis (Bisnis Enabler Skills)

Keterampilan untuk mengembangkan pola pikir bisnis yang kuat dan fleksibel.

Hal ini menjadi keterampilan mendasar bagi setiap talenta seiring dunia bisnis yang terus berkembang.

"Pemberdayaan talenta di ekosistem digital Indonesia menjadi salah satu bentuk komitmen berkelanjutan Lazada. Studi Lazada 2021ini menjadi pengingat dan pendorong bagi seluruh pemangku kepentigan, baik sektor pubblik swasta, untuk berkolaborasi dan bergerak bersama demi pengembangan ekonomi digital di Indonesia," ungkap Ferry Kusnowo, Executive Director, Lazada Indonesia.

"Pelaksana studi ini sekaligus menjadi bentuk dukungan kami terhadap isu strategis yang menjadi salah satu fokus Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Indonesia, yaitu transforimasi berbasi digital. Lazada sangat antusias untuk memulai diskusi dan b ermitra dengan mitra industri untuk mengembangkan program pemberdayaan talenta di Indonesia," tambahnya.

Studi Lazada menunjukkan pentingnya kolaborasi dan kemitraan intensif antara pemerintah dan pihak swasta.

Di dalam diskusi panel yang diselenggarakan Lazada, perwakilan dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, serta Indonesia eCommerce Association (idEA) membahas bagaimana semua pihak bisa mendukung dan memperkuat infrastruktur, termasuk di antaranya memastikan ketersediaan sumber daya pendidikan yang berkualitas dan inklusif demi pertumbuhan talenta di Indonesia.

Dalam sambutannya, Dr. Ir. Mohammad Rudy Salahuddin, MEM, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia menjelaskan potensi ekonomi digital di Indonesia sangat besar, namun memang masih ada beberapa tantangan, khususnya dalam membangun sektor talenta digital.

Dr. Ir. Mohammad Rudy Salahuddin, MEM, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Republik Indonesia (Istimewa)


"Pemerintah mendorong swasta untuk aktif dalam kegiatan pendidikan dan vokasi yang ditujukan kepada talenta digital. Kami tidak dapat kerja sendiri, diperlukan kolaborasi banyak pihak, utamanya pelaku usaha sebagai end user dari tenaga kerja tersebut," ungkap Rudy.

"Pemerintah mengapresiasi dukungan Lazada yang telah surut serta dalam pengembangan lanskap eCommerce dan layanan logistik di Indonesia. Lazada telah berperan sebagai salah satu platform dalam pengembangan UMKM Indonesia, khususnya dalam industri tekstil, fesyen, kuliner, dan kerajinan Indonesia," tambahnya.

Rudy berharap komitmen Lazada dapat terus menginspirasi di ranah digital dan dapat terus memiliki andil dalam mendorong transformasi digital di Indonesia.

idEA juga menyambut baik studi yang dilakukan Lazada.

Bima Laga, Ketua Umum idEA mengatakan bahwa pihaknya membuka forim komunikasi untuk anggotanya demi mendukung pengembangan talenta di Indonesia.

"idEA juga memiliki beberapa program kemitraan dan kegiatan, salah satunya kita menyelenggarakan job fair yangn bernama idEA Walks untuk menjaring lebih banyak talenta digital, khususnya di SMA dan SMK, yang siap kerja sesuai dengan kebutuhan industri," jelasnya.

Menurutnya, idEA sebagai satu-satunya asosiasi industri di Indonesia, dan masih butuh mengembangkan kemitraan antar pemanku kepentingan dan terus meningkatkan kualitas keterampilan penting bagi talenta ekonomi digital di Indonesia.

Baca: Mengenal infarm, Toko Bibit dan Perlengkapan Berkebun di Lazada, Ajak Pembeli Peduli Lingkungan

Baca: Lazada Dukung Lahirnya Pahlawan Ekonomi Digital Indonesia untuk Dorong Pertumbuhan Profesi Baru

Tentunya ini adalah tugas seluruh pemangku kepentingan baik itu pemerintah, sektor pendidikan dan sektor swasta.

"Lazada sejak lama aktif menciptakan ekosistme yang mendukung pemilik bisnis dan pengusaha lokal untuk bergabung dalam industri digital, serta mendorong terciptanya profesi baru seperti livestreamer profesional," jelas Evelyn Yonathan, Chief People Officer, Lazada Indonesia.

"Lazada juga memiliki berbagai inisiatif internal untuk memberdayakan generasi muda di Lazada, antara lain inisiatif Lazada Forward Youth (FOYO) yang menaungi program magang (LazPrentice), program beasiswa Lazada Forward Scholarship, program pelatihan karyawan, serta partisipasi dalam program Kampus Merdeka yang digagas Kemendikbud Ristek," tambahnya.

Gervasisu Samosir, Partner & Head of YCP Solidiance Indonesia juga memberikan penjelasan.

"Bonus demografi yang akan dialami Indonesia bisa meningkatkan kesejahteraan sosial bila pemberdayaan talenta dilaksanakan secara optimal oleh semua pemangku kepentingan di ekosistem. Oleh karena itu, program pengembangan talenta ekonomi digital harus bisa dapat mendorong pola pikir yang cerdas, kreatif, dan terus bertumbuh, membangun sistem edukasi yang relevan dengan kebutuhan industri serta menjalankan program pelatihan yang inklusif atau merata untuk semua talenta," tutupnya.


(Tribunnewswiki.com/Natalia Bulan R P)



Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer