Invasi tersebut telah menimbulkan simpati luas di Taiwan untuk rakyat Ukraina karena Taiwan tiap hari juga menghadapi ancaman dari tetangganya yang jauh lebih besar, China.
Beijing memandang Taiwan sebagai wilayahnya sendiri dan telah meningkatkan tekanan militernya untuk menegaskan klaim itu.
Tsai, yang pemerintahnya minggu ini mengirimkan bantuan pertama dalam bentuk 27 ton pasokan medis, pada hari Rabu mengatakan dalam pertemuan Partai Progresif Demokratik yang berkuasa bahwa tekad rakyat Ukraina telah menggerakkan dunia dan rakyat Taiwan.
Rusia menyebut tindakannya di Ukraina sebagai "operasi khusus".
Tsai mengatakan bahwa kekuatan demokrasi global yang mendukung Ukraina makin kuat.
"Sebagai anggota mitra global demokrasi, Taiwan tidak absen, dan kami sepenuhnya mendukung Ukraina," kata Tsai, dikutip TribunnewsWiki dari Al Jazeera, Rabu (2/3/2022).
Baca: Tsai Ing-wen
Baca: Invasi Rusia Berlanjut, Joe Biden: Putin Tidak Paham Apa yang Bakal Terjadi
Kementerian Luar Negeri akan memberikan rincian rekening bank yang didirikan oleh Asosiasi Bantuan Bencana Taiwan untuk sumbangan bantuan Ukraina di mana Tsai mengatakan dia, Lai, dan Su masing-masing akan menyumbangkan gaji sebulan.
Taiwan pekan lalu juga mengumumkan bergabung dengan sanksi yang dipimpin Barat terhadap Rusia, meskipun perdagangannya sendiri dengan negara itu minimal.
"Saya berharap rekan-rekan kami, serta semua mitra partai kami di kantor publik, dapat sepenuhnya menanggapi tindakan ini dan dengan tegas menyatakan kepada dunia bahwa Taiwan mendukung Ukraina, dan Taiwan mendukung demokrasi dan kebebasan," kata Tsai.
Taiwan sebagian besar dikeluarkan dari organisasi global seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa karena tekanan China, tetapi bercita-cita untuk menunjukkan bahwa Taiwan adalah anggota yang bertanggung jawab dari komunitas internasional meskipun terisolasi secara diplomatik.
(tribunnewswiki.com/Rakli Almughni)
Baca lebih lengkap seputar berita terkait lainnya di sini