Putin Sebut Pasukan Rusia di Perbatasan untuk Jaga Perdamaian, AS: Omong Kosong

Editor: Febri Ady Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Rusia Vladimir Putin saat konferensi pers bersama Perdana Menteri Hungaria di Kremlin, 1 Februari 2022.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, mengomentari pernyataan Presiden Rusia Putin tentang pengerahan pasukan Rusia di perbatasan.

Putin sebelumnya mengatakan pasukan Rusia dikerahkan di dekat perbatasan Ukraina untuk menjaga perdamaian.

Namun, Thomas-Greenfield menganggap ucapan Putin itu tidak masuk akal.

"Ini omong kosong. Kami tahu siapa sebenarnya mereka," kata Thomas-Greenfield dikutip dari The Guardian, (22/2/2022).

Komentar itu disampaikannya dalam rapat Dewan Keamanan PBB yang membahas krisis Ukraina, (21/2/2022).

Dia menyebut pengakuan Rusia atas wilayah di Ukraina timur sebagai negara merdeka menjadi dasar bagi Rusia untuk membuat dalih untuk membenarkan invasi ke Ukraina.

"Tidak ada yang bisa diam saja di pinggir," kata dia ketika menyebut tindakan Rusia telah melanggar prinsip dasar hukum internasional.

Baca: Foto Satelit Tunjukkan Rusia Kembali Tambah Pasukan di Dekat Perbatasan Ukraina

Baca: Pemberontak Pro-Rusia Sebut Serangan Pemerintah Ukraina Tewaskan 2 Warga Sipil

Duta besar Amerika Serikat untuk PBB, Thomas-Greenfield, pada siang Dewan Keamanan PBB untuk membahas krisis Ukraina, 31 Januari 2022. (SPENCER PLATT / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / GETTY IMAGES VIA AFP)

Tugas menjaga perdamaian

Putin memerintahkan militernya untuk memasuki wilayah Ukraina tenggara yang dikontrol Rusia.

Sebelumnya, dia telah memutuskan untuk mengakui wilayah tersebut sebagai negara merdeka.

Mantan intelijen itu mengatakan pasukan Rusia dikerahkan di sana untuk "tugas menjaga perdamaian".

Di sisi lain, Ukraina dan negara Barat menganggap tindakan itu sebagai pendudukan.

Pengerahan itu terungkap dalam dua dokumen perjanjian yang ditandatangani oleh Putin dan para pemimpin separatis Ukraina pada hari Selasa.

Pada pasal ketiga dalam dokumen itu, pasukan bersenjata Federasi Rusia disebutkan akan menjalankan fungsi perdamaian di Republik Rakyat Luhansk dan Donetsk.

Baca: Dapat Data dari Intelijen, Joe Biden Kini Yakin Rusia Bakal Menyerbu Ukraina

Namun, tentu saja wilayah itu masih dianggap sebagai milik Ukraina oleh pemerintah Kyiv.

Pada Senin malam, pejabat Ukraina mengatakan pasukan Rusia mungkin telah memasuki wilayah kelompok separatis.

Pejabat itu menyebut penduduk lokal di Kota Makiivka, yang berjarak 15 km di sebelah barat Donestk, melihat pergerakan kendaraan lapis baja Rusia.

Sebuah sumber anonim menyebutkan, "Konvoi besar kendaraan lapis baja pengangkut pasukan Rusia dan perlengkapan lainnya telah bergerak selama satu setengah jam."

Diperkirakan konvoi tersebut mengarah ke utara menuju Kota Yasynuvata yang juga berada di wilayah Donestk.

Sementara itu, video yang dirilis oleh Ukraina memperlihatkan barisan kendaraan militer telah bergerak.

Baca: AS Sebut Rusia Sedang Siapkan Invasi ke Ukraina, Bisa Terjadi Beberapa Hari ke Depan

Baca: Hacker Pemerintah Rusia Disebut Telah Terobos Sistem Militer Ukraina

(Tribunnewswiki)

Baca berita lainnya tentang Ukraina di sini

 



Editor: Febri Ady Prasetyo

Berita Populer