Ada sembilan keluarga korban yang dilaporkan bakal mendapatkan ganti rugi.
Remington Arms menjadi perusahaan senapan pertama yang setuju untuk memberikan ganti rugi dalam kasus penembakan massal di AS.
Peristiwa penembakan tersebut terjadi pada 14 Desember 2012 silam di SD Sandy Hook, Newtowsn, Connecticut, AS.
Dalam peristiwa itu, seorang pria bernama Adam Lanza menembak orang-orang yang berada di Sandy Hook.
Lanza menggunakan senapan Remington Bushmaster AR-15 untuk melakukan aksinya.
Sebelumnya pembantaian itu terjadi, Lanza telah membunuh ibunya sendiri di rumah.
Baca: Fakta Terbaru Penembakan yang Menewaskan Karyawati BRI Link di Lampung Timur
Dalam pernyataannya, Remington Arms bakal memberikan ganti rugi melalui polis asuransi dan pengacara bagi keluarga korban.
"Hari ini menandai perubahan besar ketika kewajiban menjaga anak-anak kita sebagai sebuah masyarakat pada akhirnya menggantikan hasil produksi dari sebuah industri yang membuat sebuah tindakan kejam seperti [peristiwa] Sandy Hook bisa terjadi," kata Veronique De La Rosa yang putranya tewas dalam penembakan itu, dalam konferensi pers, dikutip dari Reuters, (16/2/2022).
Sementara itu, kuasa hukum Remington Armas belum buka suara tentang hal ini.
Baca: Jadi Tersangka Penembakan 2 Orang di Gerbang Exit Tol Bintaro, Ipda OS Terancam 7 Tahun Penjara
Dalam peristiwa maut itu ada 21 murid dan 6 orang dewasa yang tewas.
Sebanyak sembilan keluarga korban mengajukan gugatan pada tahun 2014.
Selama bertahun-tahun mereka meminta pertanggungjawaban Remington selaku produsen senjata api.
Undang-undang di AS melindungi produsen dan distributor senjata dari mayoritas proses pengadilan sipil.
Kendati demikian, usaha keluarga korban akhirnya berhasil dan mereka bisa mengklaim bahwa pihak pemasaran Remington berkontribusi dalam kasus penembakan itu.
Pengacara keluarga korban, Josh Koskoff, mengatakan kasus ini menekankan kepada pemasaran senapan AR-15.
Senapan tersebut aslinya dibuat untuk berperang dan selama puluhan tahun hanya ada sedikit warga sipil yang memilikinya.
Baca: 3 Pelaku Penembakan Komandan BAIS TNI di Aceh Ditangkap, Polisi Ungkap Peran Pelaku
Namun, setelah Remington dibeli oleh Cerberus Capital Management tahun 2007, perusahaan senjata itu melakukan kampanye pemasaran besar-besaran.
Hal ini membuat penjualan senapan AR-15 meningkat drastis dari 100.000 unit pada tahun 2005 menjadi 2.000.000 pada tahun 2012.
Baca berita lainnya tentang penembakan di sini